Ada banyak jenis benefit yang bisa diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan motivasi mereka, salah satunya dengan pemberian insentif. Insentif adalah jenis manfaat karyawan yang sering disalahartikan sebagai bonus.
Jadi, apa sebenarnya yang membedakan insentif dengan bonus ataupun jenis manfaat lainnya? Supaya lebih jelas, coba cek informasi lengkapnya di artikel ini, ya.
Baca juga: Etika Bisnis: Pengertian, Prinsip, dan Contohnya.
Definisi Insentif.
Dilansir dari Forbes, insentif adalah fasilitas yang diberlakukan di tempat kerja, tujuannya untuk mendorong karyawan agar bisa meningkatkan kinerja dan memenuhi target. Fasilitas ini dapat didatangkan dalam berbagai bentuk, tapi seringnya diberikan dalam bentuk uang.
Walaupun begitu, selain insentif berupa uang, ada juga perusahaan yang memberikan fasilitas lain yang masih menarik di mata karyawan. Misalnya seperti insentif dalam bentuk tambahan hari libur, penghargaan khusus, atau pemberian jam kerja yang fleksibel.
Selain disebut sebagai fasilitas, biasanya insentif juga dipandang sebagai bentuk imbalan atau bentuk penghargaan terhadap karyawan atas pekerjaan yang telah mereka lakukan.
Perbedaan Insentif dan Bonus.
Banyak orang mengira bahwa insentif sama dengan bonus, padahal sebenarnya berbeda. Menurut CaptivateIQ, bonus adalah bagian dari insentif, tapi tidak semua insentif selalu diberikan dalam bentuk bonus.
Bonus, sama seperti bentuk insentif lainnya, adalah dana yang diberikan secara terpisah dari gaji maupun tunjangan. Biasanya, bonus diberikan ketika karyawan berhasil mencapai target tertentu. Tapi, insentif bisa diberikan dalam berbagai bentuk, bukan hanya uang bonus.
Baca juga: Risiko Usaha: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya.
Tujuan dan Manfaat Pemberian Insentif.
Insentif adalah komponen yang sangat penting untuk meningkatkan retensi karyawan. Manfaat dari insentif ini bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, baik pihak perusahaan maupun pihak karyawan.
1. Manfaat Insentif bagi Karyawan.
Adanya insentif bisa mendorong karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih efisien, karena mereka memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu mendapatkan insentif.
Biasanya, karyawan yang menerima insentif merasa dihargai dan diakui, yang meningkatkan kepuasan kerja dan perasaan positif terhadap perusahaan. Bukan cuma itu, insentif juga bisa memicu karyawan supaya lebih loyal dan berkomitmen terhadap perusahaan.
2. Manfaat Insentif bagi Perusahaan.
Bukan cuma bagi karyawan, pemberian insentif juga bisa mendatangkan manfaat bagi pihak perusahaan, salah satunya meningkatkan retensi karyawan.
Karyawan akan betah bekerja di suatu perusahaan kalau bisa mendapatkan banyak manfaat positif dari perusahaan tersebut, misalnya dengan mendapatkan insentif.
Bukan hanya lebih loyal, karyawan juga akan memiliki rasa kepemilikan yang lebih tinggi, sehingga memiliki niat untuk memikirkan bentuk inovasi yang bisa meningkatkan kinerja perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Employee Benefit? Ini Pengertian dan Jenisnya.
Jenis-jenis Insentif.
Setiap perusahaan bisa memberikan insentif sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasaan karyawan. Tapi, jenis insentif yang diberikan bisa beragam, disesuaikan dengan kebutuhan. Dilansir dari Indeed, jenis-jenis insentif adalah sebagai berikut.
1. Insentif Finansial.
Dari banyaknya jenis insentif yang ada, insentif finansial adalah jenis yang paling sering ditawarkan perusahaan. Hal ini wajar, karena banyak karyawan yang lebih termotivasi ketika ada peluang untuk mendapatkan uang tambahan.
Insentif finansial berbeda dengan gaji ataupun tunjangan. Walaupun sama-sama diberikan dalam bentuk uang, tapi insentif diberikan di luar gaji.
Setiap bulan, karyawan pasti akan menerima gaji, tapi belum tentu dengan insentif. Insentif mungkin baru akan dicairkan kalau karyawan sudah melakukan pekerjaan tertentu sesuai kesepakatan di awal.
2. Insentif Non-Finansial.
Jenis yang kedua adalah insentif non-finansial, bentuk penghargaan atau imbalan yang diberikan kepada karyawan tanpa melibatkan pembayaran uang langsung.
Walaupun tidak menggunakan uang, tapi jenis imbalan yang diberikan tetap bernilai besar, sehingga bisa memotivasi karyawan. Contohnya seperti tambahan hari libur, asuransi kesehatan mental, pelatihan atau sertifikasi khusus, dan promosi jabatan.
Baca juga: 7 Jenis Asuransi untuk Karyawan yang Wajib Kamu Tahu.
3. Insentif Sosial.
Selain finansial dan non-finansial, ada juga yang disebut dengan insentif sosial. Jenis insentif ini diberikan kepada karyawan dalam bentuk pengakuan sosial dan interaksi positif di lingkungan kerja.
Tujuan dari insentif sosial adalah meningkatkan hubungan interpersonal di antara para karyawan. Ketika karyawan akrab satu sama lain, mereka lebih bisa bekerja sama dengan baik.
Contoh insentif sosial adalah team building, acara makan malam bersama, klub atau komunitas, dan lain-lain.
Bentuk-bentuk Insentif.
Sekarang kamu mungkin sudah paham pentingnya memberikan insentif kepada karyawan. Tapi, sudah tahukah kamu bentuk insentif seperti apa yang ingin diberikan? Berikut ini beberapa contoh bentuknya menurut Indeed.
1. Bonus.
Bonus menjadi salah satu bentuk insentif yang paling digemari karyawan. Selain itu, bonus juga dipandang sebagai salah satu insentif yang paling efektif dalam meningkatkan semangat kerja para karyawan.
Adanya bonus akan membuat karyawan lebih termotivasi untuk mengejar target. Target yang tercapai dengan baik tentunya akan membawa dampak positif bagi perusahaan.
2. Jam Kerja Fleksibel.
Ternyata, jam kerja yang fleksibel juga termasuk ke dalam salah satu bentuk insentif yang cukup disukai.
Beberapa karyawan mungkin merasa lebih produktif di luar jam kerja normal. Untuk memfasilitasi karyawan-karyawan seperti ini, perusahaan bisa memberlakukan jam kerja yang fleksibel.
Jadwal kerja fleksibel dapat memberi karyawan tertentu kesempatan untuk bekerja di sekitar atau di luar jam kerja normal, asalkan segala target dan pekerjaan mereka bisa terselesaikan dengan baik.
3. Voucher Makan.
Mungkin perusahaan tidak memberikan tunjangan konsumsi bagi karyawan. Tapi, sebagai gantinya, kamu bisa memberikan voucher makan atau katering. Voucher ini bisa dipakai oleh karyawan untuk makan secara gratis selama mereka bekerja di kantor.
Pihak perusahaan bisa mencari layanan katering yang sudah sering bekerja sama dengan kantor-kantor besar untuk berlangganan makan siang setiap hari.
4. Voucher Hiburan.
Bukan cuma makan, perusahaan juga bisa menyediakan voucher hiburan. Misalnya diskon untuk mendaftar ke gym tertentu, tiket bioskop gratis, paket langganan aplikasi OTT, dan lain sebagainya.
Dengan memberikan bentuk insentif ini, perusahaan sudah menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap work-life balance karyawannya.
5. Team Building.
Team building menjadi kesempatan bagi anggota kelompok di tempat kerja untuk bersosialisasi dan saling mengenal di luar kantor.
Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai insentif untuk menghargai kerja sama para karyawan sebagai kelompok serta hasil yang telah mereka capai bersama.
Baca juga: Team Building: Definisi, Manfaat, Jenis, Ide Kegiatan.
Akhir Kata.
Selain bentuk-bentuk insentif di atas, masih ada banyak bentuk lainnya yang bisa diberikan sesuai kebutuhan perusahaan dan karyawan. Pastikan kamu memberikan insentif yang tepat untuk kesejahteraan karyawan dan perusahaan, ya.
Punya pertanyaan lain seputar bisnis, keuangan, atau asuransi? Coba kunjungi Blog Sunday dan temukan informasi lengkap yang kamu butuhkan!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- Forbes. “Monetary Incentives In The Workplace (2024 Guide).”
- Indeed. “5 Examples of Employee Incentives.”
- CaptivateIQ. “Sales Bonus vs. Commission vs. Incentive.”
Penulis: Leah Huang
Editor: Rifda Aufa Putri