Sebelum memulai usaha tertentu, kamu harus siap menghadapi berbagai risiko. Risiko usaha adalah salah satu aspek utama yang perlu dipertimbangkan ketika merencanakan strategi bisnis.
Nah, apa saja sih jenis risiko yang mungkin muncul dalam berbisnis? Untuk lebih jelasnya, simak terus penjelasan di artikel ini, ya.
Baca juga: 14 Cara Melunasi Utang dengan Baik, Keuangan Dijamin Aman!
Pengertian Risiko Usaha.
Menurut Investopedia, risiko usaha adalah kemungkinan negatif yang dialami oleh suatu bisnis ketika menjalankan usaha, dimana kemungkinan negatif tersebut menurunkan potensi laba atau menyebabkan kegagalan dalam bisnis.
Segala hal yang mengancam kelangsungan usaha maka akan dianggap sebagai risiko. Dari segi eksternal, contoh risikonya adalah perubahan tren, perubahan aturan pemerintah, perkembangan teknologi, dan lain sebagainya.
Selain eksternal, terkadang risiko juga bisa muncul dari sisi internal, seperti perubahan kepemimpinan dalam bisnis atau adanya konflik antara tenaga kerja.
Nah, kenapa pemilik bisnis perlu tahu risiko usahanya? Karena, dengan mendeteksi risiko sedini mungkin, kamu bisa melakukan upaya pencegahan sebelum dampaknya semakin besar dan memicu kegagalan yang fatal.
Jenis-jenis Risiko Usaha.
Ternyata, risiko saat berbisnis sangat beragam. Ada banyak jenis risiko yang perlu kamu waspadai sebagai pemilik bisnis. Berikut ini jenis-jenis tersebut.
1. Risiko Operasional.
Risiko operasional adalah ancaman yang timbul karena adanya masalah pada sistem operasional bisnis. Misalnya, saat menjalankan usaha konveksi, mungkin ada mesin yang mengalami kerusakan sehingga menyebabkan cacat pada produk yang dihasilkan.
2. Risiko Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam setiap bisnis, pasti ada yang namanya SDM atau tenaga kerja. Tenaga kerja juga bisa menjadi ancaman jika tidak dilatih dengan baik. Risiko dari SDM biasanya karena tingkah laku karyawan yang kurang baik, karyawan yang mengajukan resign mendadak, dan lainnya.
3. Risiko Pemasaran.
Pemasaran adalah bagian penting dalam strategi bisnis. Supaya usaha dikenal orang, kamu perlu melakukan pemasaran yang baik.
Tapi, dalam pemasaran ada juga risiko, seperti kesalahan penyusunan strategi yang membuat bisnismu tidak diterima dengan baik oleh masyarakat.
4. Risiko Pasar.
Risiko pasar menjadi ancaman eksternal yang sulit dikendalikan. Biasanya, ancaman ini muncul sebagai dampak dari adanya perubahan pada peraturan pemerintah atau perubahan tren.
Contoh risiko pasar yang berdampak pada usaha adalah kemunculan produk baru yang lebih modern, jumlah kompetitor yang semakin banyak, dan sebagainya.
5. Risiko Keuangan.
Apa itu risiko keuangan dalam usaha? Risiko ini berkaitan dengan modal dan manajemen pengelolaan keuangan bisnis. Risiko ini akan muncul kalau modalnya tidak memadai, atau bisnismu punya manajemen keuangan yang buruk.
Baca juga: Financial Planning: Pengertian, Manfaat, Caranya.
Faktor Penyebab Munculnya Risiko Usaha.
Sebenarnya, apa yang membuat sebuah usaha menghadapi risiko tertentu? Ada beberapa faktor yang memicu kemunculan risiko ini. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Bencana Alam.
Faktor eksternal yang satu ini bisa menjadi pemicu kemunculan risiko usaha. Ketika terjadi bencana alam, suatu bisnis tidak bisa mengendalikan dampak dari bencana tersebut.
Contohnya, saat pandemi Covid-19 melanda, banyak bisnis yang terpaksa berhenti beroperasi karena kehilangan konsumen.
2. Masalah Ekonomi.
Krisis ekonomi, baik yang terjadi di dalam negeri maupun internasional, juga bisa menjadi penyebab adanya risiko usaha.
Masalah ekonomi akan menghambat keuangan masyarakat luas. Akibatnya, perilaku konsumsi masyarakat pun akan ikut berubah dan keinginan untuk membeli produk pun menurun.
3. Perilaku Manusia.
Faktor yang terakhir adalah perilaku manusia. Dalam hal ini, faktor manusia yang dimaksud adalah pemerintah. Ketika pemerintah melakukan perubahan hukum, maka bisnis pasti akan terkena dampaknya.
Selain itu, contoh lainnya adalah perilaku manusia yang menjadi bagian dari bisnis itu sendiri. Misalnya, kalau ada karyawan yang kurang tepat mengelola keuangan bisnis dan menyebabkan bisnis terlilit utang, maka akan menyebabkan kemunculan risiko usaha.
Cara Mengatasi Risiko Usaha.
Saat berbisnis memang ada risiko yang harus diwaspadai, tapi bukan berarti risiko itu tidak bisa diatasi. Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengendalikan berbagai risiko dalam berbisnis. Simak solusinya di bawah ini.
1. Lakukan Manajemen Risiko.
Dikutip dari situs Harvard Business School, manajemen risiko usaha adalah proses mengidentifikasi, menilai, dan mitigasi ancaman atau ketidakpastian yang dapat berdampak pada bisnis. Proses ini biasanya dijalankan oleh pemilik bisnis ataupun seorang Risk Manager.
Seorang Risk Manager akan melakukan analisis dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tekanan yang muncul. Berdasarkan hasil analisis, mereka akan membentuk strategi bisnis yang tepat untuk menghindari risiko tersebut.
Baca juga: 5 Tahapan Piramida Perencanaan Keuangan.
2. Belajar dari Kesalahan.
Terkadang, ada risiko yang tidak bisa dihindari meski sudah diantisipasi sejak awal. Kalau mengalami kesalahan semacam ini, kamu tidak perlu berkecil hati. Cobalah untuk belajar dari kesalahan yang ada dan buat strategi yang lebih matang untuk masa depan.
3. Rutin Riset Perkembangan Terkini.
Ketika kamu mulai berbisnis, kamu harus berkomitmen untuk rutin mengikuti informasi tentang perkembangan terbaru. Jadi, kamu tidak akan ketinggalan tren dan bisa melakukan analisis risiko dengan lebih baik.
Contoh-contoh Risiko Usaha.
Sekarang, kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan risiko usaha dan jenis-jenisnya. Supaya kamu bisa mengantisipasi risiko ini dengan lebih maksimal, kenali contoh-contoh risiko usaha seperti di bawah ini.
1. Kemunculan Kompetitor Baru.
Sebagai contoh, saat ini kamu mungkin menjalankan bisnis makanan beku. Kemudian, muncul kompetitor yang menjual produk yang sama dan beroperasi di lokasi yang juga sama.
Kehadiran kompetitor baru bisa mengancam bisnismu kalau kamu tidak mencoba melakukan inovasi yang berbeda dari sang kompetitor.
2. Kehilangan Kepercayaan Konsumen.
Kalau kamu tidak menjaga kualitas produk, lama-kelamaan kepercayaan konsumen akan memudar. Bukan cuma mempertahankan kualitas, akan lebih baik lagi kalau kamu bisa meningkatkan kualitas yang ada.
Misalnya, saat ini kamu memiliki usaha penjualan baju grosir. Salah satu cara untuk menjaga kepercayaan pembeli adalah menambah koleksi baju yang sesuai dengan tren, atau menawarkan layanan pengantaran yang lebih cepat dengan harga lebih murah.
3. Perkembangan Teknologi.
Perkembangan teknologi menjadi risiko yang paling sulit untuk dihindari. Kalau bisnismu tidak bisa mengikuti perkembangan ini dengan baik, maka hal ini akan menjadi ancaman atau risiko bisnis. Tapi, kalau kamu bisa memanfaatkan teknologi tersebut, bisnis justru akan semakin berkembang.
Akhir Kata.
Jadi, itulah yang perlu kamu ketahui tentang apa itu risiko usaha dan cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi risiko tersebut. Untuk dapat lebih banyak panduan seputar keuangan ataupun asuransi, coba kunjungi Blog Sunday sekarang juga!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- Investopedia. “What Is Business Risk? Definition, Factors, and Examples.”
- Harvard Business School. “What Is Risk Management & Why Is It Important?”
Penulis: Leah Huang
Editor: Rifda Aufa Putri