Setiap perusahaan yang mempekerjakan karyawan perlu melakukan performance appraisal secara berkala. Tapi, sudah tahukah kamu apa yang dimaksud dengan istilah ini?
Istilah performance appraisal pasti akan ditemui ketika kamu perlu menilai kinerja karyawan. Karena itu, baca terus informasi di artikel ini untuk memahami pengertian dan pentingnya performance appraisal, ya.
Baca juga: Etika Bisnis: Pengertian, Prinsip, dan Contohnya.
Definisi Performance Appraisal.
Menurut Investopedia, performance appraisal adalah tinjauan berkala atas kinerja karyawan dan kontribusi keseluruhan karyawan tersebut terhadap perusahaan. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering disebut sebagai penilaian kinerja karyawan.
Penilaian ini akan menganalisis performa karyawan selama periode tertentu, baik dalam waktu tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun.
Nah, dari penilaian ini, perusahaan bisa mempertimbangkan langkah lanjutan untuk diberikan kepada sang karyawan. Misalnya, apakah karyawan berhak menerima kenaikan gaji atau jabatan, atau justru karyawan perlu diberikan peringatan khusus.
Bukan cuma itu, biasanya perusahaan juga bisa memanfaatkan penilaian ini untuk memberikan kritik maupun saran yang kira-kira bisa membantu supaya karyawan bekerja dengan lebih baik.
Baca juga: Risiko Usaha: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya.
Tujuan Performance Appraisal.
Tujuan utama dari performance appraisal adalah menilai seberapa baik seorang karyawan memenuhi tanggung jawabnya. Hasil penilaian bisa dipakai untuk memahami apa yang menjadi kekurangan karyawan dan bantuan apa yang bisa diberikan perusahaan supaya karyawan lebih berkembang.
Biasanya, perusahaan akan memberlakukan kenaikan gaji secara berkala setiap tahun. Persentase kenaikan gaji ini akan disesuaikan dengan hasil penilaian kinerja.
Selain itu, adanya penilaian secara rutin juga bisa menjadi sumber motivasi karyawan. Karyawan bisa melihat bahwa pekerjaan yang mereka lakukan benar-benar diperhatikan oleh perusahaan dan kinerja yang positif berpotensi untuk mendapatkan imbal hasil yang juga positif, seperti kenaikan gaji atau pemberian bonus.
Baca juga: Team Building: Definisi, Manfaat, Jenis, Ide Kegiatan.
Jenis-jenis Metode Performance Appraisal.
Kira-kira bagaimana cara perusahaan bisa melakukan performance appraisal bagi karyawannya? Ada beberapa metode penilaian yang bisa dilakukan. Berikut ini jenis-jenis metode tersebut.
1. Penilaian Diri.
Penilaian diri disebut juga dengan self-assessment atau self-appraisal. Sesuai namanya, jenis penilaian ini dilakukan terhadap diri sendiri. Karyawan akan diminta untuk merefleksikan kinerja mereka selama beberapa bulan terakhir dan menilai seberapa maksimal performa mereka.
Kenapa perlu ada penilaian diri? Karena, dari sini, kamu sedang menunjukkan bahwa pihak perusahaan menaruh kepercayaan terhadap masing-masing karyawan. Secara tidak langsung, penilaian diri memberikan kesempatan pada setiap pekerja untuk lebih mengenal diri sendiri.
2. Penilaian Rekan Kerja.
Penilaian rekan kerja atau peer assessment biasanya dilakukan antara sesama anggota tim dengan level jabatan yang sama. Rekan kerja yang diminta untuk menilai karyawan adalah rekan yang sering melakukan interaksi dan bekerja sama dengan karyawan terkait.
Hasil penilaian dari rekan kerja ini sangat penting, karena bisa memberikan perspektif yang lebih luas dari berbagai orang. Bisa saja, hasil penilaian dari rekan kerja berbeda dengan hasil penilaian diri sendiri ataupun hasil penilaian dari atasan.
3. Employee-Initiated Review.
Jenis penilaian yang satu ini bukan diadakan oleh pihak perusahaan, tetapi diminta langsung oleh karyawan yang bersangkutan. Kadang, ada karyawan yang punya inisiatif untuk meminta feedback secara langsung dari atasan mereka.
Metode ini lebih fleksibel dan bisa dilakukan secara informal, misalnya lewat sesi diskusi 1-on-1 langsung dengan atasan, atau melalui email.
Baca juga: Apa Itu Employee Benefit? Ini Pengertian dan Jenisnya.
4. 360-degree Feedback Assessment.
Metode yang terakhir adalah 360-degree feedback assessment, yaitu jenis evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh dengan meminta perspektif dari diri sendiri, atasan, maupun rekan kerja.
Jenis penilaian ini mungkin akan memakan waktu lebih lama, karena setiap karyawan akan diuji oleh banyak pihak. Tapi, hasilnya juga cenderung lebih akurat karena bisa memperlihatkan performa karyawan secara keseluruhan.
Tahap-tahap Melakukan Performance Appraisal.
Kalau kamu sudah menentukan metode penilaian yang mau digunakan, sekarang waktunya untuk memulai performance appraisal. Dikutip dari Business Insider, ada beberapa tahap yang akan kamu lalui, yaitu:
1. Tentukan Standar Kinerja.
Pertama-tama, kamu perlu menentukan standar kinerja. Standar yang dimaksud di sini adalah angka kuantitatif yang menjadi target karyawan. Untuk menunjukkan kinerja yang baik, angka pada target harus tercapai dengan baik.
Setelah menentukan standar ini, kamu juga perlu mengomunikasikannya kepada karyawan. Sampaikan dengan jelas apa saja target yang harus mereka capai dan apa konsekuensi apabila target tersebut gagal diraih dalam periode yang telah ditentukan.
Baca juga: 7 Jenis Asuransi untuk Karyawan yang Wajib Kamu Tahu.
2. Diskusikan Hasil Penilaian dengan Karyawan.
Setiap karyawan berhak untuk tahu hasil dari performance appraisal mereka. Jadi, setelah masa penilaian selesai, pastikan untuk menyampaikan hasilnya kepada setiap karyawan.
Momen ini juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan kritik dan saran apabila diperlukan. Bukan cuma pihak perusahaan yang bisa menyampaikan kritikan, tetapi karyawan pun boleh berbagi tentang keluh kesah mereka dalam sesi diskusi ini.
3. Tentukan Langkah Selanjutnya.
Setiap penilaian kinerja pasti dilakukan dengan tujuan tertentu. Jadi, setelah penilaian selesai, pihak perusahaan harus menentukan langkah selanjutnya untuk masing-masing karyawan.
Kalau hasil penilaian menunjukkan kinerja yang baik, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk memberikan bonus atau kenaikan gaji. Sebaliknya, apabila hasil penilaiannya buruk, kamu bisa menyarankan program pelatihan khusus agar performa kerja karyawan membaik.
Perlu diingat, setiap penilaian harus dilakukan dengan tujuan tertentu. Jadi, setelah penilaian selesai, kamu harus menyampaikan apa langkah yang akan dilalui berikutnya oleh sang karyawan.
Jangan sampai, karyawan diminta untuk mengisi performance appraisal tanpa adanya langkah akhir yang jelas.
Contoh Format Form Performance Appraisal.
Biasanya, penilaian kinerja dilakukan dengan mengisi form. Form ini akan dibuat oleh pihak perusahaan. Nah, contoh format form performance appraisal adalah sebagai berikut.
Akhir Kata.
Itulah informasi yang perlu kamu ketahui tentang performance appraisal, mulai dari pengertian, tujuan, metode, sampai contohnya. Penilaian ini sangat penting untuk memastikan karyawan bekerja dengan baik dalam meningkatkan performa perusahaan. Kalau saat ini kamu butuh informasi lainnya seputar bisnis, keuangan, ataupun asuransi, coba kunjungi Blog Sunday, yuk!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- Investopedia. “Performance Appraisals in the Workplace: Use, Types, and Criticisms.”
- Business Insider. “How to Do a Performance Review.”
Penulis: Leah Huang
Editor: Rifda Aufa Putri