Beranda Keuangan Simak! Begini 8 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga.

Simak! Begini 8 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga.

Cara mengatur keuangan rumah tangga bisa dimulai dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran.

Berapapun gaji yang kamu dapatkan setiap bulannya, kamu harus bisa mengelolanya dengan baik. Dengan cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik, keuangan kamu dan keluarga dijamin tetap stabil dan terjaga. 

Sayangnya, belum semua orang tahu bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik. Karena itu, kamu bisa cek panduannya di artikel ini.

Baca juga: Kartu Kredit: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Paylater.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga. 

Sebenarnya, mengatur keuangan keluarga tidaklah sulit. Biasanya, tahap yang terasa susah akan dirasakan di awal, saat pertama kali mencoba membiasakan diri dengan pola pengaturan keuangan yang baru. 

Sebagai referensi, kamu bisa coba mengikuti panduan cara mengatur keuangan rumah tangga seperti berikut ini: 

1. Hitung Total Pendapatan.

Setiap bulan, selalu catat pendapatan yang kamu dan keluarga terima. Kalau kamu dan pasangan sama-sama bekerja, maka gabungkan jumlah pendapatan untuk mengetahui berapa nominal pemasukan setiap bulan. 

Bukan cuma dari gaji saja, total pendapatan juga perlu dijumlahkan dengan keuntungan yang didapat dari hasil investasi atau dari passive income lainnya jika ada. 

2. Catat Jumlah Pengeluaran.

Kalau sebelumnya kamu sudah mencatat jumlah pemasukan yang masuk, sekarang waktunya untuk rutin mencatat total pengeluaran. Dari sini, kamu bisa tahu kemana alokasi pengeluaran terbesar setiap bulannya.

Selain itu, dengan mencatat pengeluaran, kamu juga bisa memantau apakah pengeluaran keluarga lebih besar dari jumlah pemasukan. Jika iya, maka kamu bisa mengevaluasi kira-kira alokasi apa yang bisa dikurangi. 

3. Rencanakan Alokasi Pengeluaran.

Setelah tahu apa saja alokasi terbesar di bulan sebelumnya, pada bulan berikutnya kamu bisa membuat rencana alokasi atau anggaran belanja. Kamu bisa membagi persentase pengeluaran untuk alokasi yang paling penting. Misalnya, 50 persen untuk kebutuhan rumah tangga, 30 persen untuk pembayaran cicilan dan tagihan, lalu 20 persen untuk ditabung. 

Biasanya, dalam rumah tangga, alokasi terbesar ada pada konsumsi, transportasi, dan tagihan. Kalau kamu tinggal di rumah sewa, maka biaya sewa juga perlu dimasukkan ke alokasi kebutuhan utama. 

Baca juga: 10 Metode Budgeting Efektif Bantu Kelola Keuanganmu!

4. Siapkan Dana Darurat.

Selain menabung, kamu juga perlu mempersiapkan dana darurat. Menurut Investopedia, dana darurat sangat penting sebagai cadangan keuangan dalam situasi mendesak, seperti saat kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba.

Kalau kamu sudah berkeluarga, sebaiknya siapkan dana darurat dengan nominal setara enam bulan pengeluaran. Pastikan untuk tidak menyentuh dana darurat saat akan membeli kebutuhan lain. Buatlah tabungan terpisah untuk memisahkan dana darurat dengan simpanan lainnya. 

Baca juga: Dana Darurat: Manfaat, Cara Menghitung, Tips Mengumpulkan.

5. Lunasi Utang.

Bagi yang saat ini masih memiliki utang atau cicilan, sebaiknya segera dilunasi. Jangan biarkan utang semakin menumpuk, karena akan membahayakan kondisi keuangan jangka panjang. 

Tapi, kamu juga harus bijak dalam mengelola utang. Menurut CNBC, setiap bulannya kamu dianjurkan untuk mengalokasikan maksimal 30 persen dari total pemasukan ke cicilan atau utang. 

Usahakan untuk tidak berutang sampai lebih dari 30 persen pemasukan, karena akan menyulitkan kamu dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Baca juga: 14 Cara Melunasi Utang dengan Baik, Keuangan Dijamin Aman!

6. Cari Sumber Pemasukan Tambahan.

Apabila kebutuhan semakin besar dan masih banyak utang yang perlu dilunasi, kamu dan pasangan bisa mencoba mencari sumber pemasukan tambahan. Misalnya dengan menjual barang bekas, berinvestasi, atau mencari pekerjaan sampingan. 

Dengan begitu, keluargamu bisa memiliki pemasukan yang lebih besar ketika digabungkan dengan gaji dari pekerjaan utama. 

7. Terbuka pada Keluarga. 

Hindari untuk merahasiakan kondisi keuangan dari anggota keluarga. Sebaiknya, selalu komunikasikan secara terbuka mengenai pemasukan yang didapat, besaran pengeluaran setiap bulan, dan apa saja utang yang masih perlu dilunasi. 

Hal ini akan membangun kesadaran pada anggota keluarga lainnya agar bisa sama-sama berhemat dan mengutamakan pengeluaran yang lebih penting. 

8. Manfaatkan Tabungan dan Asuransi. 

Setiap bulannya, kamu perlu mengalokasikan dana untuk ditabung. Tabungan ini bisa dipakai di masa depan untuk kebutuhan mendesak. Selain itu, lindungi juga kondisi finansialmu dari hal-hal tidak terduga dengan asuransi. 

Kamu bisa pakai asuransi jiwa sebagai perlindungan apabila pencari nafkah tiba-tiba meninggal dunia, atau bisa juga mendaftar ke asuransi kesehatan supaya tidak perlu mengeluarkan biaya besar waktu mau berobat. 

Menggunakan asuransi bisa jadi salah satu langkah pencegahan terhadap risiko finansial di kemudian hari. Keuanganmu pasti akan tetap terjaga dengan adanya pertanggungan biaya kerugian dari asuransi. 

9. Mulai Berinvestasi.

Kalau tabunganmu sudah terkumpul dan kamu memiliki dana berlebih, maka kondisi finansialmu bisa menjadi lebih baik kalau kamu mulai berinvestasi. Investasi bisa menjanjikan imbal hasil yang lebih besar dibanding bunga bank biasa. 

Kamu tidak harus memulai dengan instrumen investasi yang besar. Mulailah dengan instrumen investasi berisiko rendah, seperti deposito atau reksadana. Jika sudah terbiasa berinvestasi dan sanggup dengan risiko yang lebih tinggi, barulah kamu bisa mencoba investasi saham. 

Baca juga: Financial Planning: Pengertian, Manfaat, Caranya.

Contoh: Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta.

Supaya kamu lebih punya gambaran mengenai pengelolaan keuangan yang baik, kamu bisa coba memperhatikan contoh ini. Sebagai contoh, anggaplah kamu dan keluarga memiliki penghasilan per bulan sebesar Rp3 juta. 

Untuk mengelola keuangan, kamu bisa menggunakan prinsip 50/30/20. Artinya, 50 persen dialokasikan untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk ditabung. Dengan gaji Rp3 juta, maka alokasinya adalah sebagai berikut: 

  • Kebutuhan = 50% x Rp3.000.000 = Rp1.500.000
  • Keinginan = 30% x Rp3.000.000 = Rp900.000
  • Tabungan = 20% x Rp3.000.000 = Rp600.000

Kesimpulannya, kamu bisa mengalokasikan sebesar Rp1,5 juta dari gaji untuk kebutuhan dasar, seperti makan, bensin, listrik, dan lain-lain. Lalu, Rp900 ribu bisa dipakai untuk hiburan bersama keluarga. Terakhir, sebesar Rp600 ribu bisa ditabung ke dana darurat. 

Akhir Kata.

Biasakan untuk selalu mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta membuat rencana alokasi pengeluaran agar keuanganmu tetap terjaga. Pelajari cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik supaya keuangan keluargamu tetap stabil. Bagi kamu yang ingin belajar lebih banyak seputar cara mengelola keuangan atau hal-hal yang berkaitan dengan asuransi, kamu bisa kunjungi Blog Sunday.

Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan. 

Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.

Share this article
Shareable URL
Artikel Terkait