Penderita usus buntu perlu menjalani operasi agar bisa sembuh total. Kalau kamu akan menjalani prosedur ini, sebaiknya ketahui dulu berapa biaya operasi usus buntu di rumah sakit saat ini.
Usus buntu bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak. Tingkat keparahan usus buntu akan menentukan seberapa besar operasi yang perlu dilakukan dan mempengaruhi biaya yang perlu dikeluarkan.
Nah, karena itu, coba simak dulu perkiraan biaya operasi untuk penyakit ini. Cek informasi harga selengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Operasi Usus Buntu?
Dikutip dari Healthline, operasi usus buntu adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat usus buntu yang meradang. Usus buntu sendiri merupakan kantong kecil berbentuk tabung yang menempel pada usus di sisi kanan bawah perut.
Usus buntu bisa meradang akibat infeksi bakteri. Jika tidak segera ditangani, peradangan ini bisa pecah dan bakteri di dalamnya pun menyebar ke organ lain. Hal ini sangat berbahaya dan bisa mengancam jiwa.
Karena itu, operasi usus buntu harus segera dilakukan saat seseorang didiagnosis menderita peradangan.
Mengenal Jenis-jenis Operasi Usus Buntu.
Menurut National Health Service (NHS) dari Inggris, ada beberapa jenis operasi usus buntu yang umum dilakukan. Masing-masing jenis melibatkan prosedur yang berbeda. Berikut ini jenis-jenis tersebut.
1. Operasi Laparoskopi.
Operasi laparoskopi adalah operasi yang tidak melibatkan pembedahan maksimal dan menggunakan laparoskop, yaitu tabung tipis panjang yang ujungnya terdapat alat bedah dan kamera.
Dokter akan membuat 3-4 sayatan kecil pada kulit pasien, kemudian memasukkan laparoskop melalui sayatan tersebut.
Jenis operasi ini lebih disukai karena proses penyembuhannya cenderung lebih cepat. Selain itu, durasi operasinya juga tidak terlalu lama.
Karena prosesnya lebih sederhana dan tidak melibatkan banyak alat, maka biaya operasi usus buntu dengan metode laparoskopi cenderung lebih rendah.
2. Operasi Terbuka.
Berikutnya adalah operasi terbuka, yaitu pembedahan dengan membuka sisi kanan bahwa perut pasien. Biasanya, operasi terbuka dilakukan kalau pasien tidak memenuhi syarat untuk operasi laparoskopi, misalnya saat infeksi sudah sangat parah dan benjolan berisiko pecah.
Dokter akan membuat sayatan pada kulit pasien sepanjang 10-20 cm. Kemudian, dari sayatan tersebut, organ dalam akan lebih mudah diakses dan usus buntu yang meradang bisa langsung diangkat.
Kisaran Biaya Operasi Usus Buntu.
Karena terdiri atas dua jenis operasi yang berbeda, biasanya biaya operasi usus buntu juga akan bervariasi, tergantung jenis yang diterapkan. Berikut ini daftar perkiraan harganya.
1. Biaya Operasi Usus Buntu dengan BPJS.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 28 Tahun 2014, operasi usus buntu termasuk ke dalam jenis operasi yang bisa ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Jadi, kamu tidak perlu mengeluarkan dana dari kantong pribadi.
Untuk bisa menggunakan BPJS saat melakukan operasi ini, kamu perlu datang ke Faskes Tingkat 1 sesuai lokasi kepesertaan BPJS. Kemudian, tinggal melakukan pendaftaran dan mengajukan pemeriksaan.
Ikuti prosedur pemeriksaan, konsultasi dokter, dan operasi sampai selesai. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kalau sejak awal sudah mendaftar sebagai pasien BPJS.
Baca juga: Mengenal BPJS: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Biaya Iuran.
2. Biaya Operasi Usus Buntu Tanpa BPJS.
Bagaimana kalau tidak bisa menggunakan BPJS? Mau tidak mau, kamu harus membayar biaya operasinya dengan dana pribadi.
Perlu diketahui, harga operasi di setiap rumah sakit bisa berbeda, tergantung lokasi tempat tinggal. Selain itu, perbedaan harga juga akan ditentukan menurut kelas rumah sakitnya.
a. Biaya Rumah Sakit Kelas A.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 59 tahun 2014, rumah sakit kelas A adalah rumah sakit besar yang memiliki cakupan dokter spesialis maupun subspesialis yang luas. Di rumah sakit kelas A, biaya operasi usus buntu adalah:
- Operasi laparoskopi: mulai dari Rp6,5 jutaan.
- Operasi terbuka: mulai dari Rp12 jutaan.
b. Biaya Rumah Sakit Kelas B.
Rumah sakit kelas B adalah rumah sakit dengan layanan spesialis yang luas, tapi layanan subspesialisnya terbatas. Di rumah sakit kelas B, estimasi harga operasi usus buntu sekitar:
- Operasi laparoskopi: mulai dari Rp5 jutaan.
- Operasi terbuka: mulai dari Rp10 jutaan.
c. Biaya Rumah Sakit Kelas C.
Rumah sakit kelas C umumnya tersedia di setiap kabupaten. Layanan spesialis maupun subspesialis di rumah sakit ini cenderung terbatas. Terkadang, pihak rumah sakit perlu memanggil dokter dari rumah sakit lain untuk menjalankan perawatan pasien.
Khusus untuk operasi usus buntu yang dilakukan di rumah sakit kelas C, perkiraan harga yang perlu disiapkan antara lain:
- Operasi laparoskopi: mulai dari Rp4 jutaan.
- Operasi terbuka: mulai dari Rp8 jutaan.
d. Biaya Rumah Sakit Kelas D.
Terakhir, ada rumah sakit kelas D, yaitu rumah sakit transisi yang menjadi rujukan setelah pasien berobat ke puskesmas. Pasien dengan kondisi yang tidak terlalu parah akan dirujuk ke rumah sakit kelas D. Di sini, biaya operasinya berkisar antara:
- Operasi laparoskopi: mulai dari Rp2 jutaan.
- Operasi terbuka: mulai dari Rp4 jutaan.
3. Biaya Operasi Usus Buntu dengan Asuransi.
Selain menggunakan BPJS, ada juga alternatif untuk membayar tarif operasi menggunakan asuransi kesehatan. Setiap perusahaan asuransi punya kebijakan berbeda mengenai jenis penyakit yang ditanggung, tapi umumnya bersedia menanggung biaya pengobatan usus buntu.
Asuransi kesehatan bukan cuma menanggung biaya operasi, tetapi juga biaya rawat inap dan rawat jalan pasca operasi, biaya obat-obatan, sampai biaya konsultasi dokter.
Baca juga: Asuransi Kesehatan: Jenis, Manfaat, Syarat, dan Tips Memilih.
Akhir Kata.
Jadi, itulah informasi lengkap tentang biaya operasi usus buntu baik menggunakan BPJS, tanpa BPJS, atau menggunakan asuransi kesehatan.
Usus buntu bisa menyerang siapa saja dan kapan saja tanpa diketahui. Karena itu, berikan perlindungan terhadap dirimu sendiri dengan mendaftar ke asuransi kesehatan.
Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang asuransi, kesehatan, ataupun finansial, coba kunjungi Blog Sunday untuk menemukan panduan lengkapnya, ya.
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- Healthline. “What You Need to Know About Appendectomy.”
- NHS UK. “Appendicitis.”
- Database Peraturan BPK. “Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.”
- Database Peraturan BPK. “Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.”