Gelombang PHK yang terus terjadi belakangan ini, pastinya terus membuat kita khawatir. Bukan cuma karena kehilangan pekerjaan, tapi juga dampak kestabilan finansial yang mengikutinya.
Nah, salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menyiapkan diri dari risiko terburuk tersebut adalah dengan memiliki dana darurat.
Tapi, berapa sih dana darurat yang harus kita kumpulkan? Dan gimana cara menghitungnya?
Tenang, Sunday sudah merangkumkan semuanya untuk kamu di artikel ini. Check this out!
Baca juga: Financial Planning: Pengertian, Manfaat, Caranya.
Apa itu Dana Darurat?
Dikutip dari Investopedia, dana darurat adalah uang yang disimpan untuk digunakan dalam situasi yang mendesak.
Misalnya, kamu mengalami PHK sehingga kamu kehilangan penghasilan utama, kamu jatuh sakit secara tiba-tiba, atau mengalami kecelakaan yang parah.
Dengan adanya dana darurat ini, kamu tidak perlu bingung dan pusing saat tiba-tiba keadaan tersebut terjadi. Kamu bisa merasa lebih aman karena kondisi finansialmu masih terjamin dalam periode tertentu.
Nah, kalau dana darurat adalah uang yang disimpan, lalu apa sih bedanya dengan tabungan?
Apa Bedanya Tabungan dengan Dana Darurat?
Perbedaan paling mendasar antara tabungan dengan dana darurat adalah tujuan penggunaannya.
Seperti yang kita tahu, tabungan adalah uang yang disimpan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk membeli gadget, rumah, menikah, ataupun untuk simpanan di hari tua nanti.
Sedangkan dana darurat, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hanya digunakan di masa-masa genting dan tidak terduga.
3 Manfaat Dana Darurat.
Jadi, apa sih sebenarnya manfaat utama dana darurat selain sebagai penolong kamu di situasi darurat? Ini 3 manfaat lainnya:
1. Jadi safety-net kamu di situasi tak terduga.
Uang yang kamu sisihkan dengan label ‘dana darurat’ bisa menjadi safety-net kamu saat kamu mengalami situasi yang tak terduga.
Misalnya, kamu sudah terbiasa mempunyai gaji Rp10 juta per bulan dan hidup nyaman. Lalu, tiba-tiba saja terjadi krisis yang akhirnya membuat kamu kehilangan penghasilan.
Untungnya, karena kamu selalu menyisihkan sebagian penghasilan kamu untuk dana darurat, kamu punya uang cadangan tanpa harus mengambil tabungan yang kamu punya. Itulah salah satu manfaat dari dana darurat yang bisa kamu gunakan di masa-masa sulit.
2. Bantu kamu menghindari utang.
Siapa sih yang mau berada di situasi terpuruk? No one.
Saat mereka mengalami kesulitan finansial yang tidak terduga, banyak yang akhirnya harus berutang di luar kapasitas diri mereka, entah itu melalui kartu kredit maupun di platform pinjaman online lainnya.
Nah, kalai kamu punya dana darurat, kamu bisa menghindari hal tersebut!
Tetap ingat ya, Teman Sunday, kita boleh memiliki utang, tapi pastikan utangnya tidak melewati batas kemampuanmu untuk melunasinya.
3. Keamanan finansial.
Saat situasi darurat terjadi, kamu tidak perlu mengambil tabungan yang sudah kamu simpan untuk kebutuhan lain. Instead, kamu hanya perlu menggunakan dana darurat yang sudah kamu persiapkan untuk periode tertentu.
Dengan begitu, kondisi finansial kamu bisa tetap stabil dan terjaga. Pos-pos keuangan yang sudah kamu tata tidak jadi berantakan karena kamu sudah dengan cermat menyiapkan semuanya.
Berapa Dana Darurat yang Ideal?
Setelah mengetahui manfaat mempunyai dana darurat, pastinya kamu bertanya-tanya, sebenarnya berapa sih dana darurat yang harus kamu persiapkan?
Well, jumlah dana darurat yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan tanggungan yang kamu punya.
Idealnya, dana darurat yang harus kamu persiapkan adalah 6-12 kali pengeluaran per bulan.
Dilansir dari Kementerian Keuangan, berikut ini rincian dana darurat untuk kondisi yang berbeda-beda.
Kenapa sih kita butuh minimal 6x lipat pengeluaran per bulan untuk dana darurat?
Misalnya saja kamu mengalami PHK dadakan dan tidak punya penghasilan, maka kamu punya waktu 6 bulan hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan baru. Dan ya, benar, selama 6 bulan tersebut kamu hidup menggunakan dana darurat yang sudah kamu persiapkan selama ini.
Bagaimana Cara Menghitung Dana Darurat?
Untuk lebih paham tentang perhitungan dana darurat, ada baiknya kamu lakukan 3 langkah ini:
- Rinci keperluan kamu tiap bulan
- Hitung pengeluaran tetap kamu per bulan
- Kalikan pengeluaran kamu dengan target dana darurat
Yuk, kita buat studi kasus!
Misalnya, kamu adalah seorang karyawan yang belum berkeluarga dan hanya perlu menghidupi diri sendiri dengan penghasilan Rp5 juta per bulan. Sedangkan pengeluaran bersih kamu adalah Rp3 juta per bulan. Jadi, berapa dana darurat yang perlu kamu simpan untuk 6 bulan?
Dana darurat 6 bulan = Pengeluaran per bulan X 6
= Rp3 juta X 6
= Rp18 juta
Jadi, dana darurat yang harus kamu persiapkan untuk 6 bulan dalam keadaan darurat adalah sebesar Rp18 juta. Tapi jangan khawatir, jika mengumpulkan dana darurat untuk 6 bulan masih terlalu berat untuk kamu, kita bisa mulai mengumpulkan secara perlahan mulai dari 3 bulan dulu.
Tips Mengumpulkan Dana Darurat.
Nah, agar proses menabung dana darurat bisa lancar, kamu bisa ikuti tips-tips dari Sunday berikut ini.
Pastikan cashflow keuangan kamu lancar.
Sebelum menabung dana darurat, pastikan kamu memeriksa pemasukan dan pengeluaran rutin kamu, apakah semuanya sudah lancar? Apakah semua tagihan sudah terpenuhi dengan penghasilan yang saat ini kamu punya?
Ini penting karena kalau kebutuhan-kebutuhan pokok kamu belum terpenuhi, maka kamu akan kesulitan untuk mengumpulkan dana darurat.
Buat target dana darurat kamu dengan akurat.
Buatlah target dana darurat yang realistis dan bisa dicapai.
Kalau kamu masih single, kamu bisa atur target kamu mulai dari 3, 6, 9, atau bahkan 12 bulan, sesuai kenyamanan kamu. Tapi ingat ya, kamu tidak perlu set dana darurat untuk periode yang terlalu lama, misalnya hingga 30 bulan, karena lebih baik kelebihan uangnya kamu alokasikan ke tabunganmu yang lain atau kamu investasikan agar lebih cuan~
Siapkan rekening khusus untuk dana darurat.
Agar uang yang kamu simpan untuk dana darurat tidak terpakai oleh kebutuhan lain, sebaiknya kamu siapkan rekening khusus. Hal ini akan sangat membantu kamu menghindari ‘khilaf’ yang bisa saja membuat kamu menggunakan dana darurat untuk keperluan foya-foya jika kamu mencampurnya dengan rekening transaksi harian.
Disiplin adalah kunci.
Terakhir, salah satu tips yang paling penting agar kamu punya dana darurat yang secure adalah disiplin untuk menyisihkan sebagian gaji kamu ke dalam dana darurat yang sudah kamu targetkan. Dan jangan lupa untuk selalu menahan diri dari menggunakan dana darurat untuk pengeluaran konsumtif.
Akhir Kata.
Sekarang kamu sudah makin tahu kan tentang manfaat dana darurat? Semoga setelah ini kamu bisa mulai menabung dana darurat sesuai target dan kebutuhan kamu, ya!
Tetap sehat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- Investopedia. “Emergency fund.”
- Consumer Financial Protection Bureau. “An essential guide to build emergency fund.”
- IDN Times. “5 Perbedaan Dana Darurat dan Tabungan, Lebih Penting Mana?”
- Bank Mega Syariah. “Dana Darurat: Manfaat, Jumlah Ideal, dan Cara Mengumpulkannya.”
- Kementerian Keuangan. “Mari Persiapkan Dana Darurat.”
- Media Keuangan. “4 Tips Menyiapkan Dana Darurat yang Ideal.”
- Prudential. “Cara Menghitung Dana Darurat: Langkah-langkah Praktis untuk Persiapan Keuangan di Usia Muda dan Saat Berkeluarga.”
- Katadata. “37 Ribu Karyawan Kena PHK Sampai Agustus 2023.”