Mau seberapa besar atau kecil financial goals-mu, financial plan bisa menjadi peta yang akan membantu kamu dalam mewujudkan mimpimu dengan lebih jelas dan terarah.
Tapi, gimana sih cara membuat financial plan yang baik?
Yuk, kita kupas tuntas tentang apa itu financial planning, manfaatnya, dan cara membuat financial planning yang baik bareng Sunday!
Apa Itu Financial Planning?
Dirangkum dari Forbes dan Nerdwallet, financial planning, atau yang sering disebut sebagai perencanaan keuangan, adalah salah satu proses pengelolaan keuangan yang dilakukan dengan cara menilai kondisi keuangan kita sekarang, lalu menciptakan strategi untuk mencapai berbagai tujuan keuangan kita, baik yang pendek maupun yang jauh di masa depan.
Perencanaan keuangan tidak hanya berlaku untuk mereka yang memiliki penghasilan besar, tetapi ini adalah kegiatan yang bisa dijalankan oleh siapa pun, tanpa terkecuali.
Sebab setiap orang memiliki tujuan finansial yang unik dan bervariasi, seperti menabung untuk dana darurat, merencanakan pembelian rumah, atau bahkan mencapai kebebasan dari utang.
Tapi, pada dasarnya, tujuan utama perencanaan keuangan ini adalah untuk membantu seseorang mencapai apa yang mereka impikan dalam kehidupan mereka, secara finansial.
Untuk merumuskan rencana finansial, kamu bisa memulainya sendiri, atau jika kamu mau, kamu juga bisa bekerja sama dengan ahli keuangan (financial planner) untuk membantu merancang rencana terbaik agar impian finansialmu menjadi kenyataan.
Lalu, keuntungan apa sih yang bisa kita dapatkan dengan melakukan financial planning?
Manfaat Financial Planning.
Selain membantu mencapai tujuan keuangan, financial planning juga memiliki beberapa manfaat lain yang nggak kalah penting, yaitu:
1. Pengelolaan keuangan yang lebih tertata.
Dengan merencanakan keuangan, kamu bisa punya catatan tentang kondisi keuanganmu yang lebih tertata dan rapi.
Catatan ini mencakup pemasukan, pola pengeluaran bulanan, hingga utang yang mungkin kamu punya.
Nah, ini bisa membantu kamu untuk melakukan perencanaan yang lebih jelas termasuk mempersiapkan tabungan untuk situasi darurat, menikah, atau memenuhi kebutuhan lainnya.
Jadi, kamu bisa menghindari masalah keuangan dan punya kondisi finansial yang lebih stabil di masa depan.
2. Keputusan finansial yang lebih terarah.
Catatan kondisi keuangan yang kamu punya juga bisa membantu kamu untuk lebih mengerti kondisi finansialmu yang sebenarnya, sekaligus jadi panduan yang jelas saat kamu akan mengalokasikan dana.
Misalnya, kamu jadi tahu pengeluaran apa yang membuat kamu boros, gimana cara memprioritaskan pengeluaranmu dan mengurangi pengeluaran yang nggak penting, hingga kapan dan di mana kamu harus menginvestasikan uangmu.
Jadi, kamu bisa menghindari keputusan impulsif dan investasi tanpa perencanaan yang matang.
3. Pengelolaan pendapatan yang lebih optimal.
Mungkin kamu kenal sebagian orang yang punya pendapatan tinggi tapi masih selalu merasa kurang dan kesulitan mengatur keuangan mereka. Kok bisa, ya?
Bisa jadi, salah satu alasan utamanya adalah kurangnya perencanaan keuangan yang efektif atau bahkan mereka tidak tahu cara mengelola pendapatan mereka.
Dengan melakukan perencanaan, kamu bisa membuat pengelolaan pendapatanmu semakin optimal dan memastikan uang kamu digunakan dengan sebaik-baiknya.
Sampai akhirnya, nanti kamu bisa mencapai keseimbangan yang baik antara belanja, menabung, berinvestasi, dan kekayaan kamu bisa tumbuh seiring berjalannya waktu.
4. Kemudahan dalam merencanakan investasi.
Dengan rencana keuangan yang jelas, kamu bisa tahu lebih pasti berapa uang yang bisa dialokasikan untuk investasi berdasarkan tujuan finansialmu.
Jadi, kamu juga bisa menentukan tingkat risiko yang sesuai dengan profil risikomu, mempertimbangkan jangka waktunya, dan memilih jenis investasi yang paling cocok dengan preferensi kamu.
Yang terpenting, kamu bisa lebih fokus dan rajin dalam menyisihkan uang untuk berinvestasi.
5. Masa depan yang lebih tenang.
Salah satu manfaat terbesar dari perencanaan keuangan adalah membuat masa depan kamu lebih tenang dengan memberikan rasa kepastian, mengurangi stres, juga arah dan tujuan dalam hidup.
Dengan rencana keuangan yang matang, kamu bisa lebih siap menghadapi ketidakpastian, memahami kondisi finansialmu dengan lebih baik, menentukan tujuan keuangan yang jelas dan melindungi dirimu dan keluarga dengan dana pensiun, asuransi dan rencana warisan yang sesuai.
Jadi, kamu bisa bisa tidur lebih nyenyak dan hidup dengan lebih santai, karena tahu bahwa segala urusan finansialmu sudah terkendali.
Cara Membuat Financial Planning.
Financial planning yang baik harus mencakup rincian dari arus pendapatan dan pengeluaranmu, tabungan, utang, investasi, asuransi dan elemen keuangan lainnya dalam hidupmu.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk memulai manajemen dan perencanaan keuangan yang lebih baik:
Menentukan tujuan keuangan bisa membantumu untuk mengetahui dengan lebih jelas, langkah-langkah apa saja yang diperlukan untuk mencapai impianmu.
Tentunya, tujuan ini harus bersifat realistis, terukur, dan dapat dicapai, dalam waktu tertentu. Misalnya, tujuanmu adalah melunasi utang kartu kredit sebesar Rp15 juta dalam 1 tahun ke depan.
Untuk menentukan tujuan ini, kamu bisa memulai dengan bertanya: Apa yang kamu mau capai di hidupmu dalam 5, 10, atau 20 tahun ke depan? Apakah kamu mau punya mobil atau rumah? Jalan-jalan keliling dunia? Atau mungkin menghidupi keluarga kecilmu?
Tujuan yang jelas juga akan memudahkanmu kedepannya untuk mencapai langkah-langkah berikutnya dan mengukur progress keuanganmu dari waktu ke waktu.
2. Buat anggaran atau budgeting.
Membuat anggaran atau budgeting adalah langkah penting kedua dalam perencanaan keuangan. Budgeting akan membantumu memberi gambaran yang jelas tentang pemasukan dan pengeluaranmu setiap bulannya dan menentukan langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan untuk mencapai tujuanmu.
Berikut adalah beberapa langkah untuk membuat anggaran yang efektif:
- Hitung pendapatan: Tentukan berapa banyak uang yang kamu terima setiap bulan, termasuk gaji, penghasilan tambahan, dan sumber pendapatan lainnya.
- Catat pengeluaran: Mencatat semua pengeluaran harianmu adalah langkah penting. Ini mencakup biaya rutin seperti sewa, tagihan utilitas, makanan, transportasi, dan lainnya. Jangan lupa juga mencatat pengeluaran yang tidak teratur, seperti belanja keperluan yang konsumtif atau travelling.
- Tentukan alokasi anggaran: Setelah kamu tahu berapa banyak yang kamu hasilkan dan berapa banyak yang kamu keluarkan, alokasikan anggaranmu untuk setiap kategori pengeluaran. Ada banyak metode yang bisa kamu gunakan untuk mengalokasikan anggaranmu, yang paling banyak digunakan adalah metode 50/30/20.
Membuat dan mengikuti anggaran pastinya perlu waktu dan disiplin, tapi sebenarnya anggaran adalah alat yang helpful banget untuk bantu kamu mencapai stabilitas keuangan dan tujuan finansialmu.
It’s okay, kalau kadang kamu keluar dari anggaranmu, yang penting selanjutnya kamu tetap kembali on track. Ingat, semakin konsisten kamu mengikuti anggaranmu, semakin besar kemungkinan kamu mencapai tujuan keuanganmu.
3. Siapkan dana darurat.
Pandemi, PHK yang masih berlanjut, dan ketidakstabilan kondisi ekonomi dunia belakangan ini meningkatkan ketidakpastian dalam kehidupan kita.
Dalam situasi seperti ini, dana darurat memegang peran penting sebagai jaring pengaman untuk biaya tak terduga seperti kebutuhan medis, perbaikan rumah, atau kehilangan pekerjaan. Sehingga, keadaan finansial darurat tidak akan menjadi bencana finansial yang serius.
Lalu, berapa uang yang harus kita kumpulkan untuk dana darurat? Jumlah dana darurat ini pastinya bervariasi, tergantung pada lifestyle, pengeluaran bulanan, pendapatan, dan tanggunganmu.
Tapi, biasanya para ahli menyarankan untuk mengumpulkan dana darurat setara 3 sampai 6 bulan biaya hidup atau pengeluaranmu setiap bulannya. Mungkin ini adalah hal yang susah untuk mereka yang punya keterbatasan secara finansial.
Jangan khawatir! Kamu juga bisa memulai dana darurat dengan cara simpel, yaitu menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan bulanan, misalnya mulai dari Rp50 ribu sampai Rp100 ribu. Setelah itu, kamu bisa membuat tujuan-tujuan kecil lain yang nantinya akan jadi bantalan finanasial yang lebih besar.
4. Hindari utang.
Utang memang bisa berguna untuk mencapai tujuan finansial tertentu, seperti membeli rumah atau pendidikan tinggi. Tapi, kalau kamu punya utang berarti kamu akan memiliki uang lebih sedikit untuk dialokasikan ke tujuan finansialmu setiap bulannya.
Dan kalau utangmu nggak dikelola dengan baik, utang bisa menjadi beban finansial yang berat. Berikut beberapa tips untuk menjaga utangmu tetap terkendali:
- Buat rencana pelunasan: Saat kamu punya utang, penting untuk memiliki rencana pelunasan yang jelas. Tentukan berapa lama kamu ingin melunasi utangmu dan berapa jumlah pembayaran bulanan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan itu. Ada beberapa metode pelunasan utang, dua diantaranya yang paling populer adalah debt snowball dan debt avalanche.
- Prioritaskan utang berbunga tinggi: Kalau kamu memiliki beberapa utang, utamakan untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Ini akan membantumu menghemat uang dalam jangka panjang karena kamu akan membayar lebih sedikit bunga.
- Hindari utang yang tidak perlu: Pertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil utang baru. Pertanyaan penting yang perlu kamu tanyakan adalah apakah utang ini benar-benar diperlukan dan apakah kamu mampu melunasinya. Hindari mengambil utang untuk keinginan yang bersifat jangka pendek.
Dengan manajemen utang yang baik, kamu dapat membangun stabilitas finansial dan menghindari tekanan keuangan yang berlebihan.
5. Evaluasi.
Terakhir, pantau progress rencana keuanganmu secara berkala, cek kembali apakah tujuanmu masih sama dan jangan lupa untuk selalu update rencana keuanganmu kalau ada perubahan.
Akhir Kata.
Selalu ingat bahwa perencanaan keuangan adalah proses yang berkelanjutan. Yang paling penting adalah memiliki kesabaran dan disiplin. Selamat merencanakan keuangan!
Dengan langkah-langkah ini, kamu akan lebih siap menghadapi masa depan finansialmu dengan percaya diri. Tetap sehat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut: