Saat berbisnis, kamu pasti perlu membuat laporan laba rugi. Tapi, proses membuat laporan ini memang tidak mudah, apalagi kalau kamu belum terbiasa membuatnya. Karena itu, kamu perlu mempelajari dulu seperti apa contoh laporan laba rugi.
Nah, apa sebenarnya laporan laba rugi dan komponen apa saja yang harus ada di dalamnya? Supaya lebih jelas, yuk simak terus informasinya di bawah ini!
Baca juga: 14 Cara Melunasi Utang dengan Baik, Keuangan Dijamin Aman!
Pengertian Laporan Laba Rugi.
Dilansir dari Investopedia, laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang di dalamnya merangkum tentang pendapatan, biaya, pengeluaran, dan keuntungan atau kerugian suatu perusahaan selama periode tertentu.
Dari hasil laporan ini, suatu bisnis bisa mengetahui apakah bisnis yang dijalankan sudah bisa mendatangkan hasil yang memuaskan, atau strategi apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keuntungan serta mengelola biaya operasional.
Intinya, laporan laba rugi sangat dibutuhkan untuk merencanakan strategi bisnis ke depannya. Tanpa adanya laporan ini, maka kamu tidak akan bisa mengembangkan bisnis dengan baik.
Komponen Wajib dalam Laporan Laba Rugi.
Ketika membuat laporan ini, ada beberapa elemen wajib yang harus dicantumkan.
Menurut Forbes, ada lima komponen penting dalam laporan laba rugi, yaitu pendapatan kotor, biaya operasional, biaya manajemen, kerugian atau keuntungan, dan pendapatan bersih.
1. Pendapatan Kotor.
Pendapatan kotor adalah total pendapatan yang kamu terima sebelum dikurangi dengan biaya atau pengeluaran lainnya, seperti pajak, biaya operasional, biaya gaji karyawan, dan sebagainya.
Seluruh hasil penjualan dikategorikan sebagai pendapatan kotor. Dalam laporan laba rugi, kamu bisa melihat tingkat perkembangan pendapatan kotor setiap bulannya.
Dari laporan ini, akan terlihat apakah jumlah pendapatan di bulan ini lebih tinggi atau lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Baca juga: Baru! Cara Menghitung Pajak Penghasilan PPh 21 Sistem TER.
2. Biaya Operasional.
Setiap bulannya, pasti akan ada sejumlah dana yang perlu dipakai untuk kebutuhan operasional. Biasanya, biaya ini dikategorikan sebagai pengeluaran wajib, seperti biaya listrik, biaya gas, biaya sewa lokasi, dan lain-lain.
Nah, biaya pengeluaran ini juga perlu ditulis dalam laporan laba rugi dan dikurangi dari total pendapatan kotor. Dari sini, kamu bisa tahu apakah pengeluaran bulananmu sudah cukup ideal, atau terlalu besar dan masih ada yang bisa dikurangi untuk menghemat.
3. Biaya Manajemen.
Selain operasional, bisnismu juga perlu mengeluarkan biaya manajemen. Biaya manajemen mencakup biaya yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan, seperti gaji karyawan, biaya promosi, dan sebagainya.
Kenapa komponen ini penting dalam laporan laba rugi? Karena, dari sini kamu bisa menganalisis apabila ada pengeluaran manajemen yang berlebihan. Pastikan biaya untuk manajemen tidak sampai melebihi jumlah pendapatan kotormu.
4. Kerugian atau Keuntungan.
Kerugian yang dimaksud di sini adalah kondisi ketika bisnismu tidak berhasil mendapatkan pendapatan yang memadai, bahkan jumlah pendapatannya lebih kecil dari jumlah pengeluaran. Detail nominal kerugian akan tertera dengan jelas di laporan.
Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu melakukan analisis atas kerugian tersebut dan menentukan strategi supaya kerugian yang sama tidak terulang di bulan berikutnya.
Tapi, kalau bisnis berjalan baik, maka hasil laporan keuangan juga akan menunjukkan adanya keuntungan.
Kamu juga bisa mengecek kembali apa saja strategi yang berhasil dilakukan sehingga membuat bisnis mendapat keuntungan, kemudian mengulang kembali strategi tersebut supaya keuntungan setiap bulannya terus meningkat.
5. Pendapatan Bersih.
Terakhir, ada pendapatan bersih, yaitu nominal uang yang tersisa setelah pendapatan kotor dikurangkan dengan biaya pengeluaran seperti pajak, biaya operasional, dan biaya manajemen.
Terkadang, kalau jumlah pendapatan kotor terlalu kecil, sementara pengeluarannya lebih besar, bisa saja hasil laporan tidak menunjukkan adanya pendapatan bersih.
Baca juga: Kenali Fintech: Definisi, Dasar Hukum, Jenis, dan Manfaat.
Manfaat Laporan Laba Rugi.
Kenapa sih laporan laba rugi dalam bisnis itu sangat penting? Dengan membuat laporan ini, kamu bisa merasakan berbagai manfaat, contohnya seperti berikut ini.
1. Evaluasi Kinerja Keuangan.
Dikutip dari Kompas, salah satu contoh fungsi laporan laba rugi adalah evaluasi kinerja keuangan di masa lalu.
Laporan ini memungkinkan kamu sebagai pemilik bisnis untuk melihat seberapa baik perusahaan menghasilkan pendapatan. Kalau ternyata perusahaan tidak bisa menghasilkan pendapatan, maka kamu bisa menentukan strategi berikutnya dari hasil laporan tersebut.
2. Prediksi Kinerja Bisnis.
Bukan cuma mengevaluasi kinerja di masa lalu, laporan ini juga akan membantu kamu supaya bisa memprediksi kinerja bisnis di masa depan. Dari hasil laporan, akan terlihat seperti apa tren pendapatan usahamu, apakah cenderung meningkat, menurun, atau stabil di bulan-bulan tertentu.
Nah, setelahnya kamu jadi bisa menebak apakah di bulan yang sama di tahun depan tingkat keuntungan yang kamu dapat juga akan serupa.
3. Menentukan Strategi Baru.
Pada dasarnya, suatu laporan laba rugi akan memperlihatkan seperti apa pola pemasukan dan pengeluaran bisnis. Jadi, kamu bisa menentukan strategi untuk ke depannya supaya bisa memaksimalkan pemasukan.
Misalnya, apakah ada pengeluaran yang perlu dikurangi, atau justru perlu menambah biaya untuk promosi. Keputusan-keputusan ini bisa diambil setelah menganalisis hasil laporan.
Baca juga: Financial Planning: Pengertian, Manfaat, Caranya.
Contoh Laporan Laba Rugi.
Nah, kamu sudah tahu apa saja komponen dan manfaat laporan laba rugi. Sekarang, bagaimana cara untuk membuatnya? Berikut ini contoh laporan laba rugi yang bisa kamu ikuti:
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
31 APRIL 2023
ALOKASI | PENGELUARAN | PEMASUKAN |
Pendapatan Kotor. | ||
Penjualan offline. | Rp50.000.000. | |
Penjualan online. | Rp100.000.000. | |
Total Pendapatan Kotor. | Rp150.000.000 | |
Biaya Operasional. | ||
Biaya sewa | Rp20.000.000. | |
Biaya listrik & air | Rp5.000.000. | |
Bahan baku penjualan. | Rp2.000.000. | |
Total Biaya Operasional. | Rp27.000.000 | |
Biaya Manajemen. | ||
Gaji karyawan. | Rp10.000.000. | |
Biaya administrasi e-commerce. | Rp1.000.000. | |
Biaya promosi. | Rp5.000.000. | |
Total Biaya Manajemen. | Rp16.000.000 | |
Pendapatan Bersih. | Rp107.000.000. | |
Pajak Penghasilan. | Rp32.100.000. | |
Laba/Rugi. | Rp74.900.000 |
Dari laporan di atas, bisa dilihat bahwa PT ABC mengalami laba atau untung di bulan April 2024 sebesar Rp74,9 juta. Laba ini didapatkan setelah pendapatan bersih dikurangi dengan pajak penghasilan.
Pendapatan bersih itu sendiri didapatkan dari jumlah pendapatan kotor yang dikurangi dengan pengeluaran untuk operasional dan manajemen.
Baca juga: 5 Tahapan Piramida Perencanaan Keuangan.
Akhir Kata.
Itulah contoh laporan laba rugi dan pengertian serta manfaatnya. Kalau kamu sedang menjalankan bisnis, jangan abaikan pentingnya membuat laporan ini, ya. Butuh informasi lain tentang keuangan dan bisnis? Kamu bisa mengunjungi Blog Sunday untuk temukan jawaban atas semua pertanyaanmu!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
Penulis: Leah Huang
Editor: Rifda Aufa Putri