Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan adalah dua jenis asuransi yang berbeda. Meskipun keduanya sama-sama memberikan kamu perlindungan finansial, namun ada 7 aspek yang menjadi pembeda antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Dalam artikel ini, kita akan membahasnya secara detail!
Pengertian: Asuransi Jiwa vs Asuransi Kesehatan.
Menjadi bagian dari jenis asuransi, tentu saja asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan memiliki pengertian yang berbeda. Yuk, kita simak pengertiannya!
Asuransi Jiwa.
Menurut OJK, asuransi jiwa adalah “sebuah kontrak perjanjian antara pemegang polis (tertanggung) dengan perusahaan asuransi (penanggung), di mana pihak perusahaan asuransi berjanji untuk memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.”
Sederhananya, asuransi jiwa adalah produk asuransi yang akan memberikan uang ganti rugi sesuai perjanjian jika seseorang tidak bisa mencari nafkah lagi.
Sebab ketidakmampuan yang dimaksud pun bermacam-macam, yaitu akibat kematian mendadak, cacat tetap total, atau pun keadaan tidak produktif (fisik terlalu lemah akibat usia senja).
Kalau kamu ingin tahu lebih detail tentang asuransi jiwa, kamu bisa membacanya di artikel ini: Asuransi Jiwa: Definisi, Jenis, Manfaat, Syarat dan Tips Memilih.
Asuransi Kesehatan.
Asuransi Kesehatan adalah “asuransi yang memberikan jaminan kepada tertanggung untuk mengganti setiap biaya pengobatan yang meliputi biaya perawatan di rumah sakit, biaya pembedahan dan biaya obat-obatan,” dikutip dari laman OJK.
Dengan kata lain, asuransi kesehatan ini adalah produk asuransi yang akan membiayai kamu jika kamu jatuh sakit, entah itu yang membutuhkan perawatan inap atau pun bisa dengan rawat jalan.
Nah, asuransi kesehatan ini pun bisa bermacam-macam, baik itu asuransi kesehatan pribadi mau pun asuransi kesehatan karyawan.
Untuk tahu perbedaannya, kamu bisa baca artikelnya di sini: Ketahui Perbedaan Asuransi Kesehatan Pribadi dan Asuransi Karyawan.
7 Perbedaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan.
Setelah mengetahui pengertian masing-masing jenis asuransi, yuk kita lanjut untuk lebih mengenal perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan.
1. Fokus Perlindungan.
Selain pengertian, fokus perlindungan juga menjadi salah satu faktor pembeda antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.
Asuransi Jiwa.
Asuransi jiwa berfokus untuk memberikan perlindungan finansial kepada ahli waris, jika tertanggung meninggal dunia ataupun kehilangan kemampuan untuk mencari nafkah (cacat tetap total).
Asuransi ini memang dimaksudkan untuk melindungi keluarga dari kebangkrutan jika tertanggung atau pemegang polis (biasanya adalah tulang punggung keluarga) meninggal.
Bayangkan jika sewaktu-waktu tulang punggung keluarga meninggal dan tidak ada perlindungan, tentu saja keluarga akan mengalami kesulitan keuangan karena hilangnya sumber penghasilan.
Asuransi Kesehatan.
Berbeda dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan justru berfokus untuk memberikan perlindungan finansial kepada tertanggung itu sendiri saat terjadi peristiwa medis, misalnya pemeriksaan medis, rawat inap, rawat jalan, mau pun perawatan gigi.
Yang perlu kamu ingat, perusahaan asuransi bisa menggantikan tanggung jawab untuk membiayai perawatan medis kamu asalkan sesuai dengan polis atau kontrak perjanjian asuransi yang sebelumnya kamu beli. Maka dari itu, penting sekali untuk mengetahui jenis polis sebelum kamu membelinya.
2. Manfaat yang Ditawarkan.
Karena fokus perlindungan yang ditawarkan berbeda, tentu saja manfaat yang tertanggung (pemegang polis) dapatkan juga akan berbeda. Berikut ini detailnya:
Asuransi Jiwa.
Manfaat yang diberikan oleh asuransi jiwa berupa uang tunai dengan jumlah yang telah ditetapkan sesuai dengan polis (kontrak perjanjian) asuransi.
Namun, karena asuransi jiwa menyangkut kematian tertanggung, maka yang akan menerima manfaat ini adalah ahli waris atau pihak keluarga yang memang namanya sudah didaftarkan dalam polis.
Asuransi Kesehatan.
Sesuai namanya, asuransi kesehatan akan memberikan tertanggung manfaat penanggungan biaya perawatan kesehatan secara cashless atau pun reimbursement.
Misalnya, kamu sedang sakit demam berdarah dan membutuhkan perawatan inap, maka kamu bisa membayarnya secara cashless dengan kartu asuransi, artinya kamu mengalihkan kewajiban pembayaran kepada perusahaan asuransi.
Sedangkan, cara lain untuk mendapatkan manfaat asuransi kesehatan adalah dengan reimbursement, yaitu kamu membayar terlebih dahulu, lalu kamu mengajukan klaim atau ganti rugi kepada perusahaan asuransi dengan menyerahkan bukti dokumen yang dibutuhkan.
3. Biaya Asuransi (Premi).
Biaya asuransi bisa juga disebut sebagai premi. Mari simak perbedaan biaya premi asuransi jiwa dengan asuransi kesehatan berikut ini.
Asuransi Jiwa.
Premi asuransi jiwa umumnya lebih rendah dibandingkan dengan asuransi kesehatan.
Ini karena risiko kematian cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan risiko penyakit atau cedera yang mengganggu kesehatan dan manfaat dari asuransi ini hanya diberikan sebanyak satu kali, yaitu saat kematian tertanggung.
Selain itu, harga premi asuransi jiwa juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain seperti usia, kondisi kesehatan, gaya hidup, dan beberapa faktor lainnya. Kamu bisa mempelajarinya lebih dalam melalui artikel ini: Kenali 5 Faktor yang Mempengaruhi Biaya Asuransi Jiwa.
Asuransi Kesehatan.
Premi asuransi kesehatan biasanya lebih tinggi karena biaya perawatan kesehatan yang mahal dan risiko penyakit atau cedera yang cenderung lebih besar.
Sama dengan asuransi jiwa, harga premi asuransi kesehatan juga bisa bervariasi tergantung pada usia, kondisi kesehatan, gaya hidup, dan cakupan manfaat yang dipilih.
Meski pun faktor-faktor tersebut juga berperan dalam penentuan harga premi di asuransi jiwa, namun bisa dikatakan bahwa premi asuransi kesehatan memang cenderung lebih mahal.
4. Jenis Polis.
Seperti yang kita tahu, polis adalah kontrak perjanjian antara tertanggung dengan penanggung asuransi. Karena dari jenis asuransinya saja sudah berbeda, maka jenis-jenis polis masing-masing asuransi juga berbeda. Yuk, simak penjelasannya!
Asuransi Jiwa.
Selain nama tertanggung, dalam polis asuransi jiwa juga akan ditulis nama ahli waris atau penerima manfaat. Ahli waris ini nantinya akan menerima uang pencairan asuransi jiwa jika tertanggung meninggal dunia atau mengalami cacat tetap total. Besaran uang pertanggungan pun berbeda-beda tergantung polis yang telah ditandatangani.
Berikut ini adalah jenis-jenis polis asuransi jiwa.
- Asuransi Jiwa Berjangka (Term life insurance).
Asuransi jiwa berjangka memberikan perlindungan selama jangka waktu tertentu (misalnya, 10, 20, atau 30 tahun).
Jika tertanggung meninggal dalam periode ini, manfaat akan dibayarkan, dan jika masih hidup saat periode berakhir, kamu dapat memilih untuk melanjutkan atau mengakhiri polis.
Fleksibiltas dalam penentuan jangka waktu membuat premi yang harus dibayar juga lebih terjangkau sesuai kebutuhan.
- Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole life insurance).
Asuransi ini memberikan perlindungan seumur hidup tertanggung dengan pembayaran premi berkelanjutan.
Beberapa perusahaan asuransi menginvestasikan premi dari tertanggung agar menghasilkan keuntungan atau dividen.
Meski pun sama-sama bisa diinvestasikan, namun perbedaan utama asuransi jiwa seumur hidup dengan asuransi jiwa unit link terletak pada akses yang dimiliki oleh tertanggung.
Jika tertanggung memiliki akses yang terbatas pada nilai tunai asuransi jiwa seumur hidup, tertanggung asuransi jiwa unit link justru memiliki akses lebih leluasa untuk menentukan jenis investasi untuk premi mereka.
- Asuransi Jiwa Unit Link.
Asuransi ini menggabungkan asuransi jiwa dengan investasi.
Premi kamu digunakan untuk perlindungan jiwa dan investasi dalam saham, obligasi, atau dana investasi lainnya.
Asuransi jiwa unit link memberikan fleksibilitas dalam memilih investasi, mengubah alokasi, dan menyesuaikan portofolio sesuai kebutuhan dan tujuan keuangan yang kamu punya.
- Asuransi Jiwa Dwiguna.
Asuransi ini memberikan manfaat kematian serta nilai tunai dan bonus jika tertanggung masih hidup hingga akhir masa polis.
Asuransi ini cocok untuk mereka yang ingin menggabungkan perlindungan jiwa dengan tabungan untuk pendidikan anak atau persiapan dana pensiun, terutama dalam usia produktif.
Asuransi Kesehatan.
Penerima manfaat asuransi kesehatan adalah tertanggung atau pemegang polis itu sendiri. Manfaat asuransi kesehatan pun bisa dirasakan langsung saat dibutuhkan, baik itu secara cashless mau pun reimbursement.
Jika kamu punya penyakit tertentu yang memang membutuhkan perawatan khusus, harga premi pun akan lebih tinggi. Maka, ada baiknya untuk tahu jenis-jenis polis asuransi kesehatan agar kamu bisa memilih perlindungan sesuai dengan kebutuhanmu.
Simak jenis-jenis polis asuransi kesehatan berikut ini:
- Asuransi Kesehatan Individu.
Polis ini diperuntukkan bagi individu untuk memberikan perlindungan finansial terhadap kesehatan pribadi. Tertanggung sebagai pemegang polis wajib membayar premi secara rutin dan menerima manfaat berupa pembayaran biaya medis yang termasuk dalam polis.
- Asuransi Kesehatan Kelompok (Employee benefits).
Polis ini disediakan oleh pengusaha atau organisasi untuk karyawan atau anggotanya. Ini umumnya memiliki premi yang lebih rendah karena risiko dibagi di antara anggota kelompok.
- Asuransi Kesehatan Penyakit Kritis (Critical illness insurance).
Polis ini memberikan manfaat jika pemegang polis didiagnosis menderita penyakit kritis yang telah ditentukan dalam polis, seperti kanker, stroke, atau serangan jantung.
5. Masa Berlaku Polis.
Mengikuti jenis-jenis polis yang berbeda antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, berikut ini ketentuan masa berlaku di masing-masing asuransi.
Asuransi Jiwa.
Masa berlaku polis asuransi jiwa cenderung lebih lama dibandingkan dengan asuransi kesehatan.
Lamanya masa berlaku ini pun berbeda di masing-masing jenis polis asuransi jiwa. Misalnya, polis asuransi jiwa seumur hidup yang berlaku selama tertanggung hidup. Asuransi jiwa berjangka yang memiliki masa berlaku tertentu, seperti 10, 20, dan 30 tahun.
Asuransi Kesehatan.
Lain halnya dengan asuransi kesehatan. Asuransi ini memiliki masa berlaku polis yang cenderung lebih singkat, seperti beberapa tahun sekali yang bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.
6. Keterlibatan Investasi.
Asuransi Jiwa.
Karena manfaat dari asuransi ini berupa uang tunai, maka perusahaan asuransi menawarkan beberapa jenis asuransi jiwa yang memiliki unsur investasi, seperti asuransi jiwa berjangka dan asuransi jiwa unit link.
Dalam asuransi jiwa unit link, premi yang dibayarkan oleh tertanggung (pemegang polis) dapat diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, atau dana investasi.
Hasil investasi ini dapat mempengaruhi nilai tunai polis dan manfaat yang dibayarkan pada tertanggung atau ahli waris di masa depan.
Asuransi Kesehatan.
Secara umum, asuransi kesehatan tidak memiliki unsur investasi yang signifikan. Polis asuransi kesehatan lebih berfokus pada pembayaran biaya perawatan kesehatan dan medis yang diperlukan selama masa berlaku polis.
7. Persyaratan Klaim.
Asuransi Jiwa.
Syarat klaim asuransi jiwa adalah dilakukan oleh ahli waris yang namanya sudah dicatat dalam polis yang dibeli.
Ahli waris sebagai penerima manfaat wajib menyediakan berkas-berkas yang diperlukan, seperti surat kematian, data KTP, KK, dan form pengajuan klaim. Untuk berkas lainnya, biasanya tergantung kebijakan perusahaan penyedia asuransi.
Asuransi Kesehatan.
Berbeda dengan asuransi jiwa yang ditujukan kepada ahli waris sebagai penerima manfaat, asuransi kesehatan memang dikhususkan untuk melindungi tertanggung (pemegang polis) dari risiko medis.
Ada dua jenis cara klaim asuransi kesehatan, yaitu secara cashless dan reimbursement.
Syarat klaim pun berbeda. Jika kamu melakukan klaim secara cashless, kamu cukup menunjukkan kartu asuransi saja dan pembiayaan medis akan dialihkan kepada perusahaan penyedia asuransi.
Namun, jika kamu melakukan klaim secara reimbursement, kamu wajib menyertakan dokumen seperti formulis pengajuan klaim, KTP, kartu asuransi dan bukti pembayaran perawatan medis.
Akhir Kata.
Setelah mengetahui 7 perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, kamu sudah tidak bingung lagi kan, untuk membedakannya?
Jadi, asuransi mana yang paling cocok untuk kamu?
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- Investopedia. “Life Insurance: What It Is, How It Works, and How to Buy a Policy.“
- Investopedia. “Health Insurance: Definition, How It Works.“
- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. “Apa Perbedaan Asuransi Jiwa dengan Asuransi Kesehatan.“