Ketika mulai berasuransi, kamu akan bertemu dengan banyak istilah yang mungkin tidak awam didengar sebelumnya. Indemnity adalah salah satu istilah tersebut.
Kira-kira, dalam asuransi, apa yang dimaksud dengan indemnity dan pentingkah untuk memahaminya? Supaya lebih jelas, coba baca terus informasi di artikel ini, ya.
Baca juga: Underwriting dalam Asuransi: Pengertian dan Tahap-tahapnya.
Apa Itu Indemnity?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada dasarnya indemnity adalah salah satu prinsip asuransi yang memiliki arti ganti rugi. Prinsip ini menekankan bahwa perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi finansial sesuai dengan kerugian yang dialami nasabah.
Dalam menerapkan prinsip ganti rugi ini, perusahaan asuransi harus melakukannya secara transparan. Ganti rugi yang diberikan harus sesuai dengan kesepakatan awal dan tingkat kerugian yang dialami nasabah tanpa dikurangi ataupun ditambah.
Sebagai contoh, anggaplah kamu saat ini memiliki asuransi mobil dan mengalami kecelakaan mobil yang membuat mobilmu rusak.
Nah, pihak asuransi akan melakukan kewajibannya sesuai prinsip indemnity, yaitu memperbaiki mobil yang rusak sesuai dengan tingkat kerusakan yang dialami.
Ketentuan Ganti Rugi dalam Prinsip Indemnity.
Saat pertama kali menandatangani kontrak atau polis, kamu akan mendapatkan informasi mengenai ketentuan kebijakan ganti rugi oleh pihak perusahaan asuransi. Setiap perusahaan bisa saja memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda.
Baca juga: Polis Asuransi: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya.
Umumnya, berdasarkan prinsip ganti rugi, ketentuan ini akan mengatur jumlah maksimum yang akan dibayar oleh perusahaan asuransi, lamanya durasi proses ganti rugi dan cara pembayaran ganti rugi.
Saat akan mendaftar ke suatu produk asuransi, pastikan kamu memperhatikan ketentuan-ketentuan tersebut. Dari situ, kamu bisa memastikan perusahaan asuransi benar-benar menerapkan prinsip indemnity ini.
Macam-macam Metode Indemnity.
Ada beberapa metode indemnity dalam asuransi. Metode yang dimaksud di sini adalah cara perusahaan asuransi melakukan ganti rugi. Berikut ini beberapa metode yang paling umum.
1. Repair atau Perbaikan.
Metode yang pertama adalah metode perbaikan, dilakukan dengan memperbaiki aset yang rusak. Aset yang dimaksud di sini haruslah aset yang sejak awal memang didaftarkan sebagai barang yang diasuransikan.
Sebagai contoh, kalau rumah nasabah mengalami kerusakan akibat kebakaran, perusahaan asuransi akan menanggung biaya untuk memperbaiki bagian rumah yang rusak tersebut, seperti memperbaiki dinding, atap, atau instalasi listrik.
Nantinya, pihak perusahaan asuransi yang akan mengurus komunikasi dengan tukang untuk memperbaiki rumah. Jadi, ganti ruginya bukan diberikan dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk perbaikan.
2. Replacement atau Penggantian.
Berikutnya ada metode replacement atau penggantian. Menurut Investopedia, salah satu cara untuk menuntaskan kewajiban dalam menanggung kerugian adalah dengan melakukan penggantian atas aset yang diasuransikan.
Waktu aset yang diasuransikan mengalami kerusakan atau hilang, maka pihak perusahaan asuransi bisa menggantinya dengan yang baru.
Misalnya, kamu mengasuransikan mobil pribadi dan mobil tersebut dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kemudian, kamu mengajukan klaim. Maka, pihak perusahaan asuransi akan mengganti mobil yang dicuri dengan mobil yang baru dengan nilai yang setara.
3. Cash Payment.
Cash payment atau pembayaran tunai paling sering dilakukan pada produk asuransi jiwa. Waktu tertanggung mengalami kerugian, misalnya meninggal dunia atau cacat total akibat kecelakaan, perusahaan asuransi akan melakukan pembayaran uang pertanggungan secara tunai ke ahli waris.
Uang pertanggungan yang diberikan sering juga disebut sebagai kompensasi. Besaran kompensasi ini berbeda, tergantung besaran premi yang dibayarkan di awal.
Baca juga: Premi Asuransi: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Tips Memilih.
4. Reinstatement atau Pemulihan.
Metode yang terakhir adalah pemulihan, biasanya diterapkan pada asuransi properti dan melibatkan pemulihan atau pembangunan kembali aset yang rusak ke kondisi semula. Sekilas, metode ini memang terlihat serupa dengan metode repair.
Tapi, reinstatement sebenarnya berbeda dengan repair atau perbaikan. Di metode ini, pihak asuransi akan melakukan pemulihan, membuat aset yang diasuransikan utuh kembali seperti sebelum mengalami kerugian.
Metode repair berfokus pada memperbaiki bagian tertentu tanpa harus mengembalikan seluruh aset ke kondisi baru. Sementara, metode reinstatement berfokus pada mengembalikan keseluruhan aset ke kondisi seperti baru atau seperti sebelum kerusakan terjadi.
Measure of Indemnity.
Measure of indemnity adalah konsep dalam asuransi yang menentukan jumlah kompensasi yang akan diberikan kepada tertanggung sebagai ganti rugi atas kerugian yang diderita. Dengan kata lain, istilah ini mengacu pada besaran kompensasi.
Ada beberapa jenis kompensasi atau measure of indemnity yang biasanya dibedakan berdasarkan tipe asuransinya, berikut penjelasannya:
1. Agreed Value.
Dilansir dari The Balance, agreed value adalah konsep yang sering digunakan dalam asuransi untuk barang-barang berharga.
Dari awal, pihak asuransi dan nasabah sudah membuat kesepakatan nominal yang akan didapat sebagai kompensasi kalau barang berharga yang diasuransikan mengalami kerugian, seperti kehilangan atau kerusakan.
Jadi, besaran kompensasi tidak akan dikurangi dengan harga inflasi atau depresiasi barang. Umumnya, konsep ini diberlakukan untuk asuransi lukisan atau barang antik.
2. Actual Cash Value (ACV).
Menurut Forbes, dalam konsep ACV, perusahaan asuransi akan membayar kerugian atas barang yang rusak, tapi nilainya sudah dikurangi dengan depresiasi harga atau penyusutan.
Artinya, besaran kompensasi yang diberikan mungkin tidak akan sebesar nominal harga barang saat kamu pertama kali membelinya. Pada umumnya, barang-barang tertentu memang akan mengalami penyusutan harga seiring pemakaian, seperti pada mobil.
Mobil yang sudah berusia lima tahun pasti harganya tidak akan sama dengan mobil yang masih baru. Karena itu, kalau mobil yang mengalami kerugian adalah mobil tua, pihak asuransi pasti akan mempertimbangkan hal ini dengan mengurangi estimasi penyusutan harga mobil.
Baca juga: Pahami 2 Jenis Asuransi Mobil Ini Sebelum Melakukan Pembelian.
3. Market Value.
Dalam konteks asuransi, market value digunakan untuk menentukan jumlah ganti rugi yang akan diberikan kalau ada aset yang diasuransikan rusak atau hilang.
Waktu barang yang diasuransikan rusak atau hilang, perusahaan asuransi akan menilai berapa harga jual aset tersebut di pasar terbuka pada saat kerugian terjadi sebelum menentukan besaran kompensasi yang layak kamu terima.
Sebagai contoh, jika rumah mengalami kerusakan parah akibat kebakaran, perusahaan asuransi akan menilai berapa harga jual rumah serupa di lingkungan rumah pada saat itu.
Baca juga: Asuransi Rumah: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Biayanya.
Akhir Kata.
Kesimpulannya, indemnity adalah prinsip ganti rugi yang merupakan tanggung jawab dari pihak perusahaan asuransi. Dalam polis asuransi, ketentuan mengenai ganti rugi haruslah tertera dengan jelas supaya nasabah tidak dirugikan.Dalam asuransi, memang ada banyak istilah yang membingungkan bagi pemula. Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang istilah asuransi dan jenis atau cara kerjanya, coba kunjungi Blog Sunday sekarang juga!
Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan.
Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.
- OJK. “Mau Membeli Asuransi? Pastikan Paham Prinsip-Prinsip Asuransi.”
- Investopedia. “What Is Indemnity Insurance? How It Works and Examples.”
- Forbes. “What Is Personal Property Coverage?”
- The Balance. “Agreed Value Option to Avoid Coinsurance.”
Penulis: Leah Huang
Editor: Rifda Aufa Putri