Terhitung sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia, nampaknya Jakarta belum mampu mengatasi masalah serius yang menyebabkan peningkatan kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) belakangan ini.
Menanggapi situasi ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengungkapkan bahwa sektor transportasi menjadi kontributor terbesar (44%) terhadap masalah polusi udara di Jakarta. Berbagai langkah telah diambil untuk mengatasi masalah ini, salah satunya dengan beralih ke transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti mobil listrik.
Meskipun masih dalam tahap awal, ternyata minat masyarakat terhadap teknologi ini telah meningkat secara signifikan. Berdasarkan hasil riset Sunday, pencarian kata kunci “mobil listrik” meningkat sebesar 56,4% pada bulan Juli tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tapi, kira-kira mobil listrik apa yang menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia? Dan berapa sih gaji yang dibutuhkan untuk membeli mobil tersebut?
Sunday, perusahaan insurance technology di Asia Tenggara, melakukan riset menggunakan data Google Keyword Planner dan data harga di masing-masing website resmi mobil listrik tersebut untuk menjawab seluruh pertanyaanmu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Wuling Air EV Menjadi Mobil Listrik Terpopuler di Indonesia.
Wuling Air EV tampaknya telah mengukuhkan dirinya sebagai bintang terang di dunia mobil listrik Indonesia, meraih posisi terpopuler dengan mencatatkan persentase pencarian mencapai 68,82%.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari harganya yang terbilang murah, dengan kualitas yang tidak kalah canggih dengan mobil listrik lainnya.
Keunggulan ini telah meruntuhkan pandangan masyarakat bahwa mobil listrik adalah investasi mahal dengan berbagai kerumitan. Wuling Air EV mampu membuktikan bahwa teknologi ramah lingkungan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat dan mengubah paradigma tentang sustainable living di Indonesia.
Di posisi kedua, Hyundai Ioniq 5 mengikuti dengan persentase pencarian sebesar 26,53%. Sedangkan Nissan Leaf berada di peringkat ketiga dengan tingkat pencarian sebesar 3,13%.
Meskipun keduanya sama-sama dibandrol seharga Rp700 jutaan dan menggunakan jenis mesin yang sama, nampaknya minat masyarakat terhadap kedua mobil ini memiliki perbedaan yang cukup besar.
Dalam hal spesifikasi dan performa, Hyundai Ioniq 5 memang menunjukkan keunggulan dibandingkan dengan Nissan Leaf. Ioniq 5 memiliki daya maksimum mencapai 217 PS dan kapasitas baterai sebesar 72,6 kWh, yang memungkinkannya untuk menempuh jarak lebih jauh dalam satu pengisian dengan rentang mencapai 481 km.
Teknologi pengisian daya Ioniq 5 juga lebih efisien, hanya memerlukan waktu 5-6 jam untuk pengisian penuh, sedangkan Nissan Leaf memerlukan waktu 5-7 jam.
Namun, meskipun Ioniq 5 memiliki spesifikasi yang lebih unggul, Nissan Leaf menonjol dalam hal efisiensi energi, mencapai 7,7 km/kWh, sementara Ioniq 5 hanya mencapai 6,6 km/kWh.
Selain itu, baterai Nissan Leaf telah terbukti stabil dengan tidak adanya keluhan mengenai masalah baterai oleh lebih dari 500 ribu penggunanya di seluruh dunia, yang menjadikannya nilai tambah yang signifikan untuk mobil listrik buatan Jepang ini.
Peringkat keempat diduduki oleh Lexus UX300e dengan tingkat pencarian sebesar 1,05%. Mobil yang telah digunakan sebagai kendaraan operasional dalam KTT G20 sebelumnya ini, nampaknya berhasil menarik perhatian masyarakat dengan desainnya yang modern dan elegan.
Selain itu, Lexus UX300e juga dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan aktif dan pasif yang disebut sebagai Lexus Safety System + (LSS+), termasuk Radar Cruise Control (RCC) yang memantau kendaraan di depan, Lane Tracing Assist (LTA) yang bekerja sama dengan RCC untuk memantau kendaraan di sebelah, dan Automatic High Beam (AHB) yang mengontrol lampu depan untuk menghindari menyilaukan pengendara lain.
Pada peringkat terakhir, Mini Electric mengikuti dengan tingkat pencarian sebesar 0,48%. Meskipun harganya cukup fantastis, brand ikonik asal Inggris ini berhasil menarik minat masyarakat Indonesia dengan menggabungkan gaya klasik khas mereka dengan teknologi ramah lingkungan.
Berapa Gaji yang Dibutuhkan untuk Membeli Mobil Listrik Terpopuler?
Tim Sunday telah menghitung estimasi gaji bulanan yang kamu perlukan untuk membeli mobil tersebut dan menemukan bahwa kamu perlu memiliki pendapatan bulanan sebesar:
- Rp9,5 juta untuk membeli Wuling Air EV,
- Rp28,8 juta untuk Hyundai Ioniq 5,
- Rp31,1 juta untuk Nissan Leaf,
- Rp41,9 juta untuk Mini Electric, dan
- Rp48,5 juta untuk Lexus UX300e.
Untuk menentukan jumlah ini, tim Sunday menerapkan prinsip keuangan 50-30-20 yang dapat menjaga stabilitas kondisi finansialmu. Yuk, simak penjelasan lengkapnya untuk mengetahui rincian dan syarat apa saja yang diperlukan!
Daftar Harga Mobil Listrik Terpopuler di Indonesia
Langkah pertama dalam perencanaan pembelian mobil listrik adalah memperoleh pemahaman tentang harga mobil-mobil listrik yang tersedia di pasar Indonesia.
Tim Sunday telah mengkompilasi daftar harga mobil listrik yang paling populer di Indonesia berdasarkan informasi yang ditemukan pada masing-masing situs web resmi produsennya. Daftar ini mencakup:
- Wuling Air EV dengan harga sekitar Rp243 juta,
- Hyundai Ioniq 5 yang dijual sekitar Rp799 juta,
- Nissan Leaf dengan harga sekitar Rp739 juta,
- Lexus UX300e yang memiliki harga sekitar Rp1,245 miliar, dan
- Mini Electric yang tersedia dengan harga sekitar Rp1,075 miliar.
Memahami kisaran harga ini merupakan langkah penting untuk membantu kamu mengukur sejauh mana anggaran finansialmu dapat menjangkau dan memilih mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansialmu.
Besaran Uang Muka (DP) saat Pembelian Mobil
Pentingnya besaran uang muka (DP) dalam pembelian mobil listrik tidak boleh diabaikan. Setelah mengetahui harga mobil listrik yang menjadi pilihanmu, langkah selanjutnya adalah menentukan besaran uang muka yang perlu disiapkan.
DP, atau uang muka, merupakan jumlah uang yang harus kamu bayarkan saat pembelian mobil. Membayar DP ini memiliki dampak langsung terhadap jumlah cicilan bulanan yang harus kamu tanggung. Semakin besar uang muka yang kamu bayarkan, semakin kecil nominal cicilan bulanan yang perlu kamu bayar, dan sebaliknya.
Untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit, berdasarkan ketentuan dari Bank Indonesia, DP minimum yang diperlukan biasanya berkisar antara 20 hingga 25 persen dari harga total mobil. Dalam perhitungan ini, Tim Sunday telah menggunakan DP sebesar 30 persen untuk membantu mengurangi jumlah yang perlu dicicil.
Sebagai contoh, total sisa biaya yang perlu dibayar dengan DP sebesar 30 persen untuk masing-masing mobil adalah Rp170.100.000 untuk Wuling Air EV, Rp559.300.000 untuk Hyundai Ioniq 5, Rp517.300.000 untuk Nissan Leaf, Rp871.500.000 untuk Lexus UX300e, dan Rp752.500.000 untuk Mini Electric.
Pemahaman tentang besaran uang muka ini akan sangat penting dalam merencanakan pembelian mobil listrik yang sesuai dengan situasi keuanganmu.
Durasi Tenor Cicilan
Sesudah memperhitungkan harga mobil listrik dan besaran uang muka yang perlu disiapkan, langkah berikutnya adalah mempertimbangkan durasi tenor cicilan.
Durasi tenor cicilan merujuk pada jangka waktu yang akan kamu alokasikan untuk membayar cicilan mobil. Pilihan tenor kredit mobil bervariasi, mulai dari 12 hingga 72 bulan, yang setara dengan 1 hingga 6 tahun.
Pilihan ini memberikan fleksibilitas kepada pembeli, yang dapat memilih tenor pendek untuk melunasi mobil lebih cepat atau tenor yang lebih panjang untuk cicilan bulanan yang lebih rendah. Umumnya, sebagian besar orang memilih tenor antara 3 hingga 5 tahun.
Dalam perhitungan ini, Tim Sunday menggunakan tenor kredit mobil selama 60 bulan atau 5 tahun, sehingga cicilan bulanan yang perlu dibayarkan untuk masing-masing mobil adalah sebagai berikut: Rp2.835.000 untuk Wuling Air EV, Rp9.321.667 untuk Hyundai Ioniq 5, Rp8.621.667 untuk Nissan Leaf, Rp14.525.000 untuk Lexus UX300e, dan Rp12.541.667 untuk Mini Electric.
Untuk mempermudah pengelolaan keuanganmu, penting untuk memilih durasi tenor cicilan yang cocok dengan situasi finansialmu.
Jumlah Gaji yang Diperlukan
Untuk memahami seberapa besar pendapatan yang diperlukan untuk membeli mobil listrik, Sunday merujuk pada prinsip keuangan 50/20/30 yang dipopulerkan oleh Senator Elizabeth Warren dalam bukunya “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan.”
Aturan ini membagi pendapatan bulananmu menjadi tiga kategori utama.
Pertama, 50% dari pendapatanmu digunakan untuk mencukupi kebutuhan pokok, seperti tempat tinggal, makanan, dan utilitas.
Kedua, 30% digunakan untuk memenuhi keinginan dan gaya hidup yang tidak diperlukan secara mutlak untuk menjaga hidupmu. Hal ini mencakup hiburan, liburan, dan berbagai hal yang membuat kamu senang, termasuk pembelian mobil.
Terakhir, 20% sisanya dialokasikan untuk tabungan dan pembayaran utang dan investasi.
Dengan menggunakan aturan ini, kita dapat menghitung jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk membeli mobil listrik tertentu. Sebagai contoh, untuk membeli Wuling Air EV, kamu akan membutuhkan pendapatan bulanan sebesar Rp9,5 juta.
Untuk Hyundai Ioniq 5, kamu memerlukan Rp28,8 juta per bulan, sedangkan Nissan Leaf membutuhkan Rp31,1 juta per bulan. Sementara itu, Mini Electric memerlukan pendapatan bulanan sebesar Rp41,9 juta, dan untuk Lexus UX300e, kamu harus memiliki pendapatan bulanan sekitar Rp48,5 juta.
Dengan mengikuti panduan pembelian mobil listrik dari Sunday ini, kamu dapat membeli mobil yang kamu inginkan tanpa mengorbankan stabilitas finansialmu. Hal ini akan membantumu menghindari beban keuangan yang berlebihan, mengurangi utang yang tidak terkendali, dan membangun kekayaan seiring waktu.
Metodologi
Sunday menggunakan Google Keyword Planner untuk mengidentifikasi model mobil listrik yang paling dicari di Indonesia selama periode Agustus 2022 hingga Juli 2023.
Selanjutnya, kami menghitung data estimasi jumlah gaji yang dibutuhkan dengan langkah-langkah berikut. Kami mengambil harga setiap mobil listrik dari masing-masing situs web resmi produsennya dan menguranginya dengan jumlah uang muka (DP) sebesar 30%. Kemudian, kami membagi harga tersebut dengan tenor cicilan selama 60 bulan untuk menghitung jumlah cicilan bulanan.
Pendekatan anggaran 50-30-20 kami terapkan dalam perhitungan ini, di mana cicilan mobil dimasukkan dalam kategori keinginan dengan alokasi 30% dari total pendapatan. Dengan pendekatan ini, tim Sunday mampu mengestimasi gaji yang dibutuhkan untuk pembelian mobil listrik dengan membagi jumlah cicilan bulanan dengan 30% dari pendapatan bulanan.