Beranda Bisnis Employer Branding: Arti, Tujuan, dan Contoh Strateginya.

Employer Branding: Arti, Tujuan, dan Contoh Strateginya.

Employer branding adalah usaha perusahaan untuk membangun reputasi yang baik di mata karyawan maupun calon karyawan.

Dalam menjalankan usaha, kamu akan sering dihadapkan dengan istilah employer branding. Employer branding adalah jenis branding yang ditujukan untuk calon karyawan dan memiliki peran yang sama penting dengan branding kepada calon konsumen.

Kira-kira, apa sebenarnya yang dimaksud dengan employer branding dan bagaimana cara untuk melakukannya? Temukan jawabannya di artikel ini, ya. 

Baca juga: Risiko Usaha: Pengertian, Jenis, dan Cara Mengatasinya.

Apa Itu Employer Branding

Dikutip dari HubSpot, employer branding adalah reputasi yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau tempat usaha di antara karyawannya. Cara pandang karyawan terhadap perusahaan tersebut akan mempengaruhi employer branding-nya. 

Semakin baik strategi employer branding-nya, maka akan semakin baik juga tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Kalau kepuasaan karyawan cukup baik, mereka akan semakin tergerak untuk mengajak calon pekerja lain untuk daftar dan bekerja di perusahaan tersebut.

Hal ini pastinya akan menguntungkan pihak perusahaan. Karena, perusahaan jadi bisa punya peluang lebih besar untuk mempekerjakan calon karyawan berkualitas. 

Baca juga: Kartu Kredit: Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Paylater.

Tujuan Branding Suatu Perusahaan. 

Kenapa sebuah perusahaan perlu melakukan branding, khususnya terhadap para pekerjanya? Menurut Forbes, ada beberapa manfaat dilakukannya employer branding, yaitu: 

1. Menarik Bakat Terbaik. 

Employer branding yang positif membuat perusahaan lebih menarik bagi calon karyawan berkualitas tinggi. Kandidat yang berbakat lebih cenderung melamar ke perusahaan yang dikenal memiliki lingkungan kerja yang baik dan budaya yang mendukung​. 

Nah, bagaimana caranya calon karyawan tahu apakah lingkungan kerja perusahaan yang mereka tuju baik atau tidak? Mereka bisa melihat ini dari kepuasaan karyawan yang sudah lebih dulu bekerja di perusahaan itu. 

2. Mengurangi Biaya Rekrutmen.

Ternyata, biaya yang dikeluarkan untuk merekrut karyawan cukup besar, lho. Perusahaan juga perlu melakukan pemasaran atau iklan lowongan kerja. Perlu biaya yang tidak sedikit untuk memasarkan hal ini. 

Tapi, kalau perusahaan punya reputasi yang baik, maka tanpa perlu iklan besar-besaran pun pasti akan ada banyak calon karyawan berkualitas yang tertarik untuk melamar. 

3. Meningkatkan Retensi Karyawan. 

Employer branding yang kuat membantu mempertahankan karyawan. Retensi karyawan adalah upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan karyawan agar tetap bekerja di perusahaan dalam jangka waktu yang panjang.

Karyawan cenderung lebih puas dan setia pada perusahaan yang memiliki budaya kerja positif, menawarkan pengembangan karir, dan memperhatikan kesejahteraan mereka​.

Baca juga: Team Building: Definisi, Manfaat, Jenis, Ide Kegiatan. 

Contoh Strategi Employer Branding.

Sama seperti pemasaran, branding terhadap karyawan memerlukan strategi yang tepat. Ada beberapa contoh strategi yang bisa kamu coba. Dikutip dari Business Insider, contoh strategi employer branding adalah sebagai berikut. 

1. Manfaatkan Media Sosial. 

Di era yang serba digital seperti sekarang ini, kamu perlu memanfaatkan media sosial untuk memasarkan tentang perusahaanmu, termasuk kepada calon karyawan. Bahkan, sekarang ada media sosial yang memang dikhususkan untuk pekerja, seperti LinkedIn. 

Kamu bisa memanfaatkan LinkedIn, Facebook, ataupun Instagram untuk mempromosikan budaya kerja di perusahaanmu. Bisa juga membuat konten video tentang lingkungan kantor dan mempromosikannya di Youtube atau TikTok. 

2. Promosikan Employee Benefit.

Hal pertama yang dilihat dari calon karyawan adalah keuntungan yang akan mereka dapat setelah bekerja di perusahaanmu. Jadi, kamu perlu mempromosikan dengan baik apa saja benefit yang akan diberikan kepada setiap karyawan.

Employee benefit yang dimaksud di sini tidak melulu soal gaji, tapi juga tunjangan seperti uang makan, uang transport, asuransi kesehatan, dana pensiun, dan lain sebagainya.

Kamu juga bisa menekankan adanya manfaat lain, seperti peluang untuk mengikuti kursus pengembangan karir, lingkungan kantor yang strategis, dan lain-lain. 

Baca juga: Apa Itu Employee Benefit? Ini Pengertian dan Jenisnya.

3. Testimoni Karyawan Sebelumnya.

Orang akan semakin percaya dengan reputasi perusahaanmu setelah melihat testimoni dari karyawan yang sudah pernah benar-benar merasakan bekerja di tempatmu. 

Jadi, saat melakukan employer branding, kamu bisa meminta karyawan lama untuk membagikan testimoni mereka sejujur mungkin. 

Kamu juga bisa memanfaatkan situs khusus seperti Indeed atau Glassdoor, tempat dimana para karyawan memberikan ulasan dan rating untuk perusahaan tempat mereka bekerja. 

4. Kerja Sama dengan Institusi Pendidikan.

Kalau kamu membutuhkan tenaga magang, kamu bisa menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan untuk mempromosikan perusahaanmu. 

Sekarang ini, ada banyak sekali universitas yang bersedia membangun kerja sama dengan tempat kerja untuk mempermudah mahasiswa mereka dalam mendapatkan pekerjaan. 

5. Ikuti Tren yang Ada. 

Jangan lupa, dalam mempromosikan perusahaan, kamu juga perlu mengikuti tren. Coba perhatikan, apa yang kira-kira menjadi minat dan perhatian generasi muda saat ini. 

Mungkin banyak pekerja muda yang mementingkan keberagaman di tempat kerja mereka, atau sangat mengikuti isu keberlanjutan. Kamu bisa mencoba menarik perhatian mereka dengan menunjukkan bahwa perusahaanmu tidak membatasi rekrutmen berdasarkan ras atau agama tertentu. 

Baca juga: 14 Cara Melunasi Utang dengan Baik, Keuangan Dijamin Aman!

Akhir Kata.

Jadi, employer branding adalah usaha perusahaan untuk membangun reputasi yang baik di mata karyawan maupun calon karyawan. Dengan menjalankan strategi di atas, kamu bisa membangun branding yang menarik, khususnya karyawan-karyawan muda. Kalau saat ini kamu sedang menjalankan bisnis dan butuh lebih banyak panduan seputar bisnis, keuangan, kamu bisa coba kunjungi Blog Sunday, ya.

Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan. 

Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.

Share this article
Shareable URL
Artikel Terkait