Beranda Kendaraan Hati-hati Salah Pasang! Ini 5 Cara Jumper Aki Mobil Soak.

Hati-hati Salah Pasang! Ini 5 Cara Jumper Aki Mobil Soak.

Cara jumper aki mobil diawali dengan mencari sumber tenaga dari aki mobil donor.

Kalau mobil tiba-tiba tidak bisa di-starter, maka salah satu cara mengatasinya adalah melakukan jumper mobil. Nah, bagaimana cara jumper aki mobil supaya mobil menyala kembali? 

Cara melakukan jumper aki sebetulnya tidak sulit, selama kamu tahu langkah yang tepat. Yuk, baca terus artikel ini untuk tahu cara lengkapnya!

Apa Itu Jumper Aki? 

Dilansir dari CNN Indonesia, jumper aki adalah proses menghubungkan aki mobil yang mati ke aki mobil lainnya yang masih hidup. Aki dari mobil yang hidup akan memberikan tenaga ke mesin mobil yang mati. 

Artinya, untuk melakukan jumper aki, kamu perlu meminta bantuan dari mobil lain. Aki dari mobil lain akan memancing aki mobil yang mati supaya dapat bekerja kembali untuk sementara waktu.

Tapi, perlu diingat kalau proses jumper ini hanya akan mengembalikan fungsi aki untuk sementara. Jumper aki tidak akan memperbaiki masalah aki sepenuhnya.

Karena itu, aki yang soak tetap perlu diservis di bengkel. Jumper bisa dilakukan hanya dalam keadaan mendesak saja, ya. 

Baca juga: 5 Tempat Cuci Mobil Terdekat di Jakarta yang Buka 24 Jam.

Penyebab Aki Mobil Soak.

Aki mobil yang soak tentu terjadi bukan tanpa sebab. Ada beberapa hal yang bisa membuat aki menjadi rusak dan tidak bisa dipakai untuk memberikan tenaga ke mesin mobil. Berikut ini beberapa penyebab aki mobil soak.

1. Salah Isi Air Aki.

Waktu kamu salah mengisi kadar air aki, maka aki akan soak. Kesalahan ini dapat berupa tidak sengaja mengisi air terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. 

Air aki yang terlalu banyak akan menjadi encer dan akan merusak komponen dalam aki. Sementara, jumlah air aki yang terlalu sedikit juga membuatnya terlalu kental sehingga kinerja aki menjadi tersendat. 

2. Kabel Aki Longgar. 

Kabel aki yang longgar atau rusak juga bisa membuat aki mobil soak. Biasanya, kabel akan menjadi longgar apabila terdapat korosi atau karat akibat usia pemakaian yang sudah lama. 

Bukan cuma itu, kabel aki yang longgar juga bisa disebabkan oleh kesalahan teknisi saat mobil sedang diservis. Mungkin, sang teknisi kurang teliti dalam mengencangkan kabel aki saat melakukan servis mobil. 

Kabel yang longgar membuat kinerja aki terhambat, sehingga lama-kelamaan menjadi soak dan tidak bisa digunakan. 

3. Usia Aki. 

Terkadang, kerusakan bisa disebabkan oleh usia aki yang sudah tua. Ini bisa terjadi apabila mobil juga sudah cukup lama digunakan dan akinya tidak pernah diganti. 

Seiring pemakaian, kualitas aki akan mengalami penurunan. Aki yang sudah tua tidak mampu menahan muatan listrik yang cukup untuk menjalankan mobil. Jadi, aki akan dipaksa untuk bekerja secara berlebihan dan lama-kelamaan menjadi rusak. 

Baca juga: Pahami 2 Jenis Asuransi Mobil Ini Sebelum Melakukan Pembelian.

Cara Jumper Aki Mobil yang Aman dan Benar. 

Nah, setelah mengetahui penyebab aki soak, sekarang kamu bisa melakukan jumper untuk mengatasi masalah aki yang tidak bisa di-starter. Tapi, bagaimana cara jumper aki mobil yang benar dan aman? Simak panduannya di bawah ini. 

1. Siapkan Peralatan. 

Pertama, siapkan peralatan yang dibutuhkan. Kamu akan memerlukan kabel jumper serta aki mobil lain yang menjadi sumber tenaga. Kabel jumper ini bisa didapatkan di toko peralatan mobil atau di bengkel. 

Sebaiknya, pilihlah aki dari mobil yang sejenis. Selain itu, pastikan juga voltase atau daya listrik dari aki mobil yang dipilih masih optimal. 

2. Atur Posisi Mobil. 

Selanjutnya, atur posisi mobil yang mati bersebelahan dengan mobil yang menjadi sumber donor tenaga aki. Matikan mesin mobil donor dan pastikan mobil dalam posisi diam. 

Jika mobilnya bertransmisi manual, atur gigi ke posisi netral. Sementara, untuk mobil matic, posisikan transmisi di P. Aktifkan rem tangan untuk memastikan mobil tidak akan bergerak. 

3. Hubungkan Aki Mobil. 

Sekarang, saatnya untuk menghubungkan aki dari mobil yang masih hidup ke aki mobil yang mati. Buka kap mobil dan cek posisi aki. Kalau sudah, jepit kedua ujung kabel jumper di kedua aki mobil. 

Pastikan untuk menjepit kabel di kutub yang tepat. Kutub terminal positif harus disambungkan dengan kutub positif juga. Demikian pula dengan kutub negatif harus dihubungkan ke sesama kutub negatif. 

Kutub positif ditandai dengan tanda “+” di aki, sementara kutub negatif ditandai dengan simbol “-”. 

4. Hidupkan Mesin Mobil.

Begitu kabel sudah terpasang, sekarang kamu bisa mencoba menghidupkan mesin mobil. Pertama, hidupkan mesin mobil donor terlebih dahulu. 

Begitu mesin donor sudah hidup, sekarang kamu bisa menghidupkan mesin mobil yang mogok. Diamkan selama beberapa saat, tunggu sampai arus listrik tersalurkan dengan baik dari aki mobil donor ke aki mobil yang soak. 

Nah, kalau aki mobil yang mogok sudah mendapat aliran listrik, maka mesin mobilnya bisa dihidupkan. Ini tandanya proses jumper mobil sudah selesai. 

5. Lepas Kabel Jumper

Karena prosesnya sudah selesai, kamu bisa melepas kembali kabel jumper aki. Tapi, tetap berhati-hati saat melakukan proses ini. Kamu harus memulai dengan melepas kabel kutub negatif dari mobil yang mogok terlebih dahulu. Setelah itu, baru lepas kabel kutub negatif dari mobil donor.

Lalu lanjutkan ke kabel kutub positif. Lepaskan kabel kutub positif dari aki yang rusak, baru setelahnya lepaskan kabel kutub positif dari aki mobil donor. 

Akhir Kata. 

Jadi, itulah cara jumper aki mobil yang aman dan benar. Kamu bisa mencoba proses ini sendiri tanpa harus meminta bantuan teknisi.

Tapi, ingatlah bahwa jumper aki hanya bersifat sementara. Untuk memulihkan kondisi aki, kamu tetap perlu bawa mobil untuk diservis di bengkel, ya. Ingin tahu lebih banyak tentang tips kendaraan, informasi seputar asuransi, dan finansial? Cek selengkapnya di Blog Sunday!

Sunday mewajibkan penulisnya untuk menggunakan sumber-sumber kredibel di setiap artikel yang diproduksi. Sumber tersebut meliputi penelitian ilmiah, data pemerintah, data internal perusahaan, laporan asli, dan wawancara dengan para ahli di industri terkait. Kami juga mengambil referensi riset dari penerbit terpercaya jika dibutuhkan. 

Artikel ini mengambil referensi dari sumber-sumber berikut.

Share this article
Shareable URL
Artikel Terkait